Penembak jitu ini bertekad secara sukarela kembali ke garis depan dengan brigade infanteri ke-35 Laksamana Muda Mykhailo Ostrogradsky.
Charcoal berjanji akan terus bertempur sebelum semua pasukan Kremlin ke luar dari Ukraina.
”Kita harus mengeluarkan mereka semua,” katanya, lapor The Times.
“Orang-orang ini bukan manusia. Bahkan kaum fasis tidak sekeji Orc ini. Kita harus mengalahkan mereka," tegasnya.
Charcoal - yang wajahnya sebagian ditutupi gambar untuk melindungi identitasnya - telah disamakan dengan penembak jitu kelahiran Ukraina Lyudmila Pavlichenko atas upaya heroiknya.
Dikutip The Sun, Pavlichenko mendapat julukan Lady Death saat dia mencatat 309 pembunuhan Nazi dalam Perang Dunia Kedua dan diklaim tidak pernah kalah dalam duel penembak jitu selama tahun-tahun pelayanannya.
Dia telah digembar-gemborkan sebagai penembak jitu wanita paling sukses yang pernah bertugas di Tentara Merah dalam membela Odessa dan Sevastopol sebelum berkeliling AS dan Inggris sebagai propagandis.
Mengikuti jejak Pavlichenko, Charcoal kini telah menjadi simbol perlawanan Ukraina yang gigih saat tentara dengan berani bertempur melawan pasukan Rusia, yang telah dituduh melakukan genosida oleh Volodymyr Zelensky.***