Network
ZONA PRIANGAN - Cewek cantik berambut panjang asal Ukraina ini langsung mencuat dalam konflik Rusia-Ukraina.
Identitasnya masih dirahasiakan, dia cuma dikenal sebagai Charcoal dan mendapat julukan "Lady Death" Ukraina.
Charcoal sudah membunuh sejumlah tentara Kremlin. Dia merupakan penembak jitu dan tercatat sebagai anggota Marinir Ukraina.
Baca Juga: Jendral Mikhail Mizintsev Dapat Julukan Penjagal Mariupol, Dia Mengaku Mengeksekusi 93 Warga Ukraina
Bukan kali ini saja Charcoal menghabisi tentara Rusia, jauh sebelumnya pada tahun 2017 dia sudah bertempur melawan separatis pro-Moskow di Donetsk dan Luhansk.
Dia menantang tentara Rusia di medan tempur. Charcoal mengesampingkan wajah cantiknya dan merasa puas dengan belepotan tanah di garis depan.
Sejauh ini, si "Lady Death" selalu sukses menjalankan misinya. Dia sebenarnya sudah mundur dari Marinir, satu minggu sebelum Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Saat Terjadi Perang Rusia-Ukraina, Cewek Cantik Ini Jadi Pusat Perhatian, Dapat Julukan 'Gadis Bond'
Melihat negaranya diserang, Charcoal hatinya meledak-ledak tidak terima. Dia akhirnya terpanggil lagi untuk mengangkat senjata.
Penembak jitu ini bertekad secara sukarela kembali ke garis depan dengan brigade infanteri ke-35 Laksamana Muda Mykhailo Ostrogradsky.
Charcoal berjanji akan terus bertempur sebelum semua pasukan Kremlin ke luar dari Ukraina.
”Kita harus mengeluarkan mereka semua,” katanya, lapor The Times.
“Orang-orang ini bukan manusia. Bahkan kaum fasis tidak sekeji Orc ini. Kita harus mengalahkan mereka," tegasnya.
Charcoal - yang wajahnya sebagian ditutupi gambar untuk melindungi identitasnya - telah disamakan dengan penembak jitu kelahiran Ukraina Lyudmila Pavlichenko atas upaya heroiknya.
Dikutip The Sun, Pavlichenko mendapat julukan Lady Death saat dia mencatat 309 pembunuhan Nazi dalam Perang Dunia Kedua dan diklaim tidak pernah kalah dalam duel penembak jitu selama tahun-tahun pelayanannya.
Dia telah digembar-gemborkan sebagai penembak jitu wanita paling sukses yang pernah bertugas di Tentara Merah dalam membela Odessa dan Sevastopol sebelum berkeliling AS dan Inggris sebagai propagandis.
Mengikuti jejak Pavlichenko, Charcoal kini telah menjadi simbol perlawanan Ukraina yang gigih saat tentara dengan berani bertempur melawan pasukan Rusia, yang telah dituduh melakukan genosida oleh Volodymyr Zelensky.***
