Pesawat Strategis TU-95 Rusia Lepaskan Rudal Hancurkan Bantuan Senjata Amerika Serikat di Odessa

- 24 April 2022, 10:36 WIB
Mayor Jenderal Igor Konashenkov.*
Mayor Jenderal Igor Konashenkov.* /Tangkapan layar / Russian Ministry of Defense

ZONA PRIANGAN - Pesawat strategis TU-95 Rusia melepaskan 6 rudal jelajah untuk menghancurkan bantuan senjata Amerika Serikat dan Uni Eropa di Odessa, Ukraina.

Dua rudal Rusia berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina. Namun empat rudal lainnya berhasil menghantam target.

Serangan pesawat TU-95 Rusia diluncurkan dari Laut Kaspia dan didukung dua UAV tingkat operasional-taktis.

Baca Juga: Serangan Balik Tentara Ukraina di Kota Kherson Membunuh 50 Perwira Militer Rusia Sekaligus

Rudal pasukan Vladimir Putin meledak di terminal logistik Odessa, yang menyimpan persenjataan militer.

Menurut juru bicara militer Kremlin, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, rudal yang diluncurkan dari udara dengan presisi tinggi menghantam terminal logistik yang terletak di lapangan terbang militer dekat Odessa.

Di sana ada sejumlah besar senjata asing diterima dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, klaim Moskow yang dikutip rt.com.

Baca Juga: Odessa Bergolak Kembali, Rusia Meluncurkan Rudal Jelajah 3M-54 Kaliber Merusak Kompleks Militer

Rusia telah berulang kali memperingatkan NATO agar tidak mengirim senjata ke Ukraina dan menyatakan bahwa mereka akan menganggap konvoi senjata sebagai target militer yang sah.

Layanan darurat regional Odessa sebelumnya mengatakan bahwa sebagai akibat dari tembakan musuh, sebuah bangunan perumahan enam belas lantai terbakar, yang padam dalam waktu sekitar dua setengah jam.

“Saat ini diketahui 6 orang meninggal dunia, termasuk satu anak-anak, dan 18 orang luka-luka. Dua orang diselamatkan dari puing-puing, 86 orang dievakuasi," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Komite Investigasi Moskow Cium Kehadiran Pasukan SAS Inggris di Ukraina Sebagai Petugas Medis

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, berbicara kemudian pada konferensi pers di Kiev, menguraikan klaim ini.

“Saat ini delapan orang tewas. Delapan belas atau dua puluh telah terluka. Seorang anak berusia tiga bulan meninggal," kata Zelensky.

"Seorang anak berusia tiga bulan tewas. Ketika perang dimulai, anak ini baru berusia satu bulan. Bisakah Anda membayangkan ini?” ucap Zelensky.

Baca Juga: Perang Makin Panas, Pasukan Khusus Inggris Tiba di Kota Brody Ukraina, Militer Rusia Waspadai SAS

Sejak peluncuran serangan militer Rusia di Ukraina, Moskow dan Kiev telah saling menuduh melakukan kejahatan perang, menargetkan warga sipil, menghambat evakuasi, dan melanggar hukum internasional.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x