Pasokan Senjata untuk Tentara Ukraina Terlambat Datang, Luhansk dengan Mudah Jatuh dalam Kendali Rusia

- 4 Mei 2022, 22:31 WIB
Aktivis pro-Rusia di Donetsk dann Luhansk merayakan di jalan-jalan setelah Vladimir Putin menandatangani dekrit dua wilayah itu sebagai negara.*
Aktivis pro-Rusia di Donetsk dann Luhansk merayakan di jalan-jalan setelah Vladimir Putin menandatangani dekrit dua wilayah itu sebagai negara.* /Reuters/

Dia mengutuk serangan kejam militer Putin: “Rusia akan menghancurkan segalanya dengan artileri dan mortir."

“Mereka menghancurkan dengan pesawat, mereka menggunakan helikopter, mereka hanya menyapu bersih segala sesuatu dari muka bumi,” tambahnya.

Baca Juga: Rusia Butuh 200 Detik untuk Menghancurkan Paris, Berlin, London, dan 40 Negara NATO dengan Nuklir Armageddon

Gubernur Luhansk menjelaskan bahwa pasukan militernya telah bertahan dalam pertahanan mereka di wilayah tersebut melawan penjajah Rusia.

Namun, Haidai menyatakan keprihatinan yang jelas bahwa pasukannya berjuang untuk pasokan militer dan tidak akan dapat mempertahankan posisi mereka.

Sekutu internasional termasuk Inggris, AS, dan NATO telah menjanjikan sumber daya militer yang luas untuk pertahanan Ukraina.

Baca Juga: Pemilik Chelsea Roman Abramovich Nyaris Bangkrut Sulit Bayar Pekerja Gegara Rusia Menginvasi Ukraina

Meskipun janji sudah dibuat, Haidai merinci ketakutannya bahwa peralatan penting mungkin tidak tiba tepat waktu untuk melindungi kotanya.

Luhansk, yang terletak di wilayah Donbass, Ukraina Timur, telah menjadi target penting Putin dalam usahanya yang gigih untuk mengklaim wilayah tersebut sebagai wilayah Rusia.

Ketika Rusia mencoba untuk mencaplok Donbass, Haidai mengklaim: “Tidak ada kota yang aman di wilayah Luhansk.”

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x