ZONA PRIANGAN - Ramzan Kadyrov menyalahkan Vladimir Putin dalam perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut.
Panglima perang Chechnya itu menilai Vladimir Putin terlalu lunak terhadap target perangnya di Ukraina.
Bahkan Ramzan Kadyrov mengaku jengkel melihat Putin yang tidak juga menggunakan senjata mematikan untuk menguasai kota-kota di Ukraina.
Menurut Kadyrov, sudah seharusnya Pemimpin Kremlin itu lebih keras dalam mengeluarkan perintah agar tidak dihina berulang kali.
Kadyrov mengatakan, selama ini prajurit Moskow diperintah untuk maju ke medan perang namun tangannya tetap 'terikat'.
Dalam pesan video, Kadyrov menyebutkan: "Kita perlu memulai tahap kedua dan memasuki kota-kota lain - Kharkiv, Kiev, Kherson, semua kota, seluruhnya, dan menginstal pemerintahan."
“Kemudian melanjutkan dialog dengan negara lain yang ingin menjalin hubungan dengan kita. Jika mereka menginginkan sanksi, kami akan melawan sanksi, jika mereka menginginkan perang - kami akan bertarung…"
“Sebagai seorang pejuang, saya meminta pimpinan negara untuk mengambil keputusan ini….lebih cepat lebih baik,” tegasnya.
Kadyrov menambahkan: "Kami siap untuk melaksanakan tugas apa pun yang Anda berikan kepada kami, di mana pun di dunia, tanpa pertanyaan."
“Vladimir Vladimirovich [Putin], kami sedang menunggu perintahnya. Kamerad Panglima Tertinggi, prajurit Anda sudah 100% siap,” tutur Kadyrov yang dikutip Daily Star.
Ayah dari 12 anak ini dikenal karena 'kekerasannya' karena dia dituduh melakukan pembunuhan di luar proses hukum di luar negeri.
Kritik pertamanya terhadap pendekatan perang Putin datang sebulan yang lalu dengan menusuk Putin karena gagal menyerbu Kiev dan tokoh senior lainnya di militer dan dinas rahasia dikatakan mempercayainya.***