Pertempuran di Desa Rybalche, Kherson, 15 Tentara Rusia Tewas, Setengah Peleton Lainnya Melarikan Diri

- 7 Mei 2022, 04:31 WIB
Sebuah truk dan tank militer terlihat di jalan Kherson, Ukraina pada 1 Maret 2022.*
Sebuah truk dan tank militer terlihat di jalan Kherson, Ukraina pada 1 Maret 2022.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Tentara Ukraina memberi serangan kejutan di Kota Kherson yang selama dikuasai pasukan Vladimir Putin.

Serangan yang membuat pasukan Kremlin kocar-kacir itu terjadi di Desa Rybalche bagian barat wilayah Kherson.

Dalam pertempuran singkat itu, sejumlah tentara Moskow tewas, sementara setengah peleton lainnya melarikan diri.

Baca Juga: Militer Ukraina Membuat 11 Penembak Jitu Rusia Tidak Berdaya, Kremlin Kehilangan Prajurit Profil Tinggi

Tentara Ukraina dalam beberapa hari ini terus berupaya memukul mundur pasukan Rusia di beberapa wilayah.

Akun Twitter Relawan Ukraina Kanada (@CanadianUkrain1), yang menggambarkan dirinya sebagai "pertempuran tim empat orang di wilayah Kherson", memposting: "Setengah peleton tentara Rusia melarikan diri dari medan perang dekat Kherson."

"Lima belas prajurit Rusia ditinggalkan di desa Rybalche di bagian barat wilayah Kherson karena mereka tidak lagi ingin bertarung dan mati."

Baca Juga: Alexander Lukashenko Ungkap Vladimir Putin Belum Mencapai Tujuan Apa pun dalam Konflik di Ukraina

"Semakin banyak tentara penjajah yang tewas, semakin meriah. Kemuliaan bagi Ukraina," tulisnya yang dikutip Express.

Dari Kota Mariupol dilaporkan, proses evakuasi warga yang terjebak di bunker pabrik baja Azovstal memasuki tahap akhir.

Andriy Yermak, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, mengatakan tahap terakhir dari operasi penyelamatan telah dimulai.

Baca Juga: Rusia Akan Menggelar Hari Kemenangan 9 Mei di Mariupol, Ukraina Mengejek: Parade Besi Rongsok

Namun pihak berwenang Mariupol mengklaim pasukan Rusia telah menembaki sebuah mobil evakuasi, menewaskan satu pejuang Ukraina dan melukai enam lainnya.

Andriy Biletsky, pendiri Batalyon Azov yang bersembunyi di pabrik baja, menulis dalam sebuah posting online: "Pertempuran berlanjut, penembakan tidak berhenti."

"Setiap menit penundaan adalah kehidupan warga sipil, tentara, dan yang terluka," tuturnya.

Baca Juga: Rudal Neptunus Ukraina Hantam Kapal Perang Laksamana Makarov, Kekuatan Rusia di Laut Hitam Melemah

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan jika Rusia membunuh warga sipil atau tentara yang bisa dibebaskan selama blokade Mariupol, Pemerintahnya akan menjauh dari kemungkinan pembicaraan damai dengan Moskow.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x