Pasukan Vladimir Putin Mulai Masuk Kota Severodonetsk, Tentara Ukraina Makin Terdesak Tunggu Bantuan Senjata

- 9 Mei 2022, 17:12 WIB
Pasukan separatis Luhansk yang didukung Rusia siap melawan Ukraina.*
Pasukan separatis Luhansk yang didukung Rusia siap melawan Ukraina.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Pertempuran sengit antata pasukan Rusia melawan tentara Ukraina terjadi di Kota Severodonetsk wilayah Luhansk.

Severodonetsk merupakan kota industri berpenduduk 100.000 orang yang masih dipertahankan tentara Ukraina.

Namun, pasukan Vladimir Putin berusaha merebutnya dengan melakukan serangan senjata berat, membombardir setiap sudut kota.

Baca Juga: Dua Ibu Muda yang Baru Melahirkan Diperkosa Secara Brutal oleh Tentara Grup Wagner di Bangsal Bersalin

Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai melaporkan, tentara Kremlin yang bertekad mengendalikan Donbass kini tertahan di Severodonetsk.

"Tentara Ukraina menghadapi pertempuran terberat. Serangan pasukan Moskow makin kencang," ujar Serhiy Haidai.

Menurut Serhiy Haidai, kini semua pemukiman bebas di wilayah Luhansk adalah hotspot. Suara tembakan terdengar berulang kali.

Baca Juga: Komandan Angkatan Laut Ukraina dan Anak Buahnya Tak Berdaya Dikepung Tentara Rusia, Akhirnya Menyerah

“Saat ini, ada pertempuran menembak di [desa] Bilohorivka, Voivodivka dan menuju Popasna,” ungkapnya di saluran Telegram.

"Puluhan warga Ukraina dikhawatirkan tewas setelah serangan udara Rusia menghancurkan sebuah sekolah," tuturnya yang dikutip Aljazeera.

"Bangunan sekolah itu menampung sekitar 90 orang di ruang bawah tanahnya di Desa Bilohorivka," tambah Serhiy Haidai.

Baca Juga: Skenario Kremlin, Semua Tentara Ukraina Akan Dibersihkan dari Wilayah Donbass, Saat Ini Masih Suram

Gubernur Luhansk mengatakan perjuangan tentara Ukraina untuk Severodonetsk masih menunggu bantuan senjata yang akan dikirim.

“Itu [persenjataan baru] akan tiba sekarang. Hanya militer yang akan memutuskan kapan mereka harus menggunakannya," ucapnya.

"Tapi kita bisa melihat hasilnya bahkan sekarang. Dan suplemen militer baru dapat mengubah arah perang di sini di Donbass,” pungkas Haidai.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x