"Serangan itu menunjukkan kemampuan untuk meluncurkan operasi ofensif skala besar daripada yang telah kami amati sejauh ini dalam perang,” papar Institute for the Study of War.
Di tempat lain, perang tampaknya menemui jalan buntu; tidak ada tempat Rusia mencetak kemajuan yang signifikan, lapor Aljazeera.
Baca Juga: Militer Ukraina Akan Melepaskan Sejumlah Prajurit Rusia yang Menjadi Tawanan Perang, Ini Alasannya
Di Zaporizhzhia, di selatan negara itu, penduduk setempat melaporkan sebuah unit Rusia menembak 20 kendaraannya untuk menghindari tugas tempur.
Kesulitan tak terduga merebut Ukraina telah menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama Rusia akan mengorbankan nyawa dan uang.
Bahkan satu-satunya sekutu militer Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Belarusi Alexander Lukashenko, mengatakan, “Saya merasa operasi ini terus berlanjut.”
Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat Avril Haines mengatakan kepada komite Kongres bahwa Putin "sedang mempersiapkan konflik yang berkepanjangan ... bergerak di sepanjang lintasan yang lebih tidak terduga dan berpotensi meningkat".***