ZONA PRIANGAN - Cukup mengejutkan, tentara wanita Kateryna Ptashka dari Batalyon Azov yang dikabarkan tewas ternyata masih hidup di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
Untuk membuktikan dia masih hidup, Kateryna Ptashka merekam video saat bernyanyi untuk menyemangati pejuang Ukraina melawan Rusia.
Kateryna Ptashka memang terkenal dengan suara merdunya. Sebelum bergabung dengan tentara dia lulusan sekolah musik dan seorang seniman teater.
Semua orang yang bisa menggunakan internet bisa melihat dan mendengar Kateryna Ptashka sedang bernyanyi di pabrik baja Azovstal.
Rekaman Kateryna Ptashka sekaligus membantah rumor kematiannya yang dihembuskan pasukan Vladimir Putin.
Pejuang dari Batalyon Azov, sebuah unit Garda Nasional Ukraina, saat ini bersembunyi di pabrik Mariupol yang rusak.
Baca Juga: Suaminya Ditembak, Wanita Ukraina Ini Diperkosa Berulang Kali oleh Tentara Rusia di Depan Anaknya
Kateryna Ptashka, yang dijuluki 'Prajurit Bernyanyi Azovstal' tetap bersemangat walau dalam keadaan terkepung pasukan Kremlin.
Ini menunjukkan dia masih hidup dan sehat setelah rumor kematiannya, lapor Daily Star.
Dikutip Mirror, Pengawal Nasional Ukraina mengatakan: "Nyanyian Kateryna Ptashka menggugah semangat seluruh Ukraina."
Beberapa hari yang lalu, dilaporkan bahwa paramedis Azovstal, Kateryna Ptashka, tewas akibat pemboman Rusia.
"Namun, Kateryna masih hidup dan sehat! Nyanyian ajaibnya dapat didengar setiap hari."
"Dia menyelamatkan warga sipil dan tentara yang terluka dan berjanji untuk 'menembak lutut' siapa pun yang menulis tentang kematiannya."
Rekaman yang dirilis awal pekan ini menunjukkan paramedis Azov, berusia 21 tahun, bernyanyi di gudang yang dibom bersama tentara lainnya.
Kateryna, yang berasal dari desa Sosnivka dekat Shums'k, lulus dari sekolah musik dan pernah mengambil bagian dalam berbagai produksi teater setelah bergabung dengan perusahaan teater Suzirya.
Dua tahun lalu, Kateryna pindah ke Kiev dan mendapat pekerjaan di sekolah sepeda motor.
Pada saat yang sama, ia mengembangkan minat dalam sejarah dan menjadi aktif secara politik, bergabung dengan kelompok hak asasi manusia dan mengambil bagian dalam protes.
Tahun lalu, dia menjalani pelatihan untuk menjadi paramedis dan melakukan perjalanan ke zona perang di Donbass untuk membantu militer Ukraina.***