Tentara Ukraina Terkepung di Lysychansk, Nasib Mereka Bisa Mirip dengan Peristiwa di Kota Mariupol

- 9 Juni 2022, 06:08 WIB
Pemandangan yang menunjukkan hancurnya fasilitas pabrik Besi dan Baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. Gambar diambil dengan drone.
Pemandangan yang menunjukkan hancurnya fasilitas pabrik Besi dan Baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. Gambar diambil dengan drone. /REUTERS/Pavel Klimov

ZONA PRIANGAN - Tentara Ukraina makin terdesak dan mulai terkepung oleh pergerakan pasukan Vladimir Putin di Severodonetsk.

Peristiwa di Mariupol kemungkinan bisa terjadi lagi di Severodonetsk, dimana prajurit Kremlin memblokade pejuang Kiev.

Sebagian besar Severodonetsk kini di bawah kendali pasukan Moskow dan tentara Ukraina mulai mundur ke kota kembarnya, Lysychansk.

Baca Juga: Armada Laut Hitam Rusia Mulai Ketakutan, Tentara Ukraina Mulai Gunakan Robot 17 Bantuan NATO

Tentara Ukraina mulai kewalahan menghadapi gempuran pasukan Rusia yang didukung artileri berat.

Sementara pasokan senjata dari NATO, masih ditunggu kedatangannya oleh tentara Ukraina untuk mengimbangi serangan prajurit Kremlin.

Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Gaidai mengakui, pasukan Vladimir Putin berkeliaran Severodonetsk dan mengejar tentara Ukraina hingga ke Lysychansk.

Baca Juga: Vladimir Putin Marah Besar Atas Kehadiran Infrastruktur NATO di Baltik, Siapkan Tanggapan Secara Militer

"Mereka juga banyak menembaki kota kembar Lysychansk. Kemungkinan tentara Ukraina terkepung di Luhansk," kata Gaidai dalam posting di Telegram.

"Kini pasukan Rusia untuk sementara mengendalikan 90 persen wilayah Severodonetsk," ujarnya yang dikutip The Sun.

Dari Mariupol dilaporkan, para pekerja sedang memindahkan mayat-mayat dari reruntuhan gedung-gedung tinggi.

Baca Juga: Kehadiran 7.000 Tentara NATO di Laut Baltik Menunjukkan Kesiapan Perang Menghadapi Rusia

Sejumlah mayat diangkut dalam karavan maut yang tak ada habisnya, kata seorang pembantu walikota, Petro Andryushchenko.

Petro Andryushchenko di aplikasi Telegram mengungkapkan, dalam pencarian sekitar dua perlima bangunan, telah ditemukan 50 hingga 100 mayat di masing-masing bangunan.

Pihak berwenang Ukraina memperkirakan setidaknya 21.000 warga sipil tewas dan ratusan bangunan hancur selama pengepungan Rusia selama berminggu-minggu di Mariupol.

Baca Juga: 44 Kapal Perang NATO Bergerak ke Perbatasan Rusia, Peringatan bagi Kremlin untuk Tidak Mengganggu Negara Kecil

Laporan telah mengemuka tentang kuburan massal yang menampung ribuan mayat.

Rusia mengklaim kendali penuh atas Mariupol bulan lalu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x