Saudi Arabia Berniat Untuk Mengakuisisi Aston Martin

- 1 Juli 2022, 16:00 WIB
Seorang karyawan mengerjakan interior mobil Aston Martin Valkyrie di pabrik perusahaan di Gaydon, Inggris, 16 Maret 2022.
Seorang karyawan mengerjakan interior mobil Aston Martin Valkyrie di pabrik perusahaan di Gaydon, Inggris, 16 Maret 2022. /REUTERS/Phil Noble

ZONA PRIANGAN - Dana Investasi Publik Saudi Arabia sedang dalam proses pembicaraan awal dengan pabrikan mobil mewah asal Inggris Aston Martin tentang pengambilalihan saham dalam bisnis bernilai 200 juta pound atau sekitar Rp3,6 triliun, seperti dilaporkan oleh Financial Times pada Kamis.

Saham Aston Martin yang telah jatuh sebanyak 20% ke rekor terendah pada hari Kamis, memangkas kerugian untuk diperdagangkan 9% lebih rendah pada pukul 1502 GMT, setelah grup berhenti mengkonfirmasi atau menyangkal laporan media. Aston Martin malah mengatakan tengah meninjau opsi pendanaannya.

Mobil yang identik dengan film James Bond itu, Aston Martin mengalami perjalanan yang bergelombang sejak penawaran umum perdana pada akhir 2018.

Baca Juga: Pemimpin G7: China Harus Menekan Rusia untuk Menghentikan Perang Ukraina

Saham produsen mobil yang terdaftar di London telah jatuh hampir 68% sepanjang tahun ini. Pada bulan Januari, Aston Martin memperingatkan laba yang lebih rendah dari perkiraan karena keterlambatan pengiriman mobil sport Valkyrie edisi terbatas.

Perusahaan mengatakan pada hari Kamis bahwa produksi Valkyrie terus meningkat, sementara tim manajemennya, yang mencakup bos baru Amedeo Felisa, semakin fokus pada peluncuran model baru mulai tahun 2023 dan seterusnya.

FT, mengutip empat orang, mengatakan Aston Martin sedang berusaha untuk mengumpulkan dana tambahan untuk berbagai mobil berikutnya.

Baca Juga: Pelaku Tantangan TikTok Meninggalkan Masalah dengan Lubang Dalam yang Sangat Berbahaya di Pantai Florida

Autocar pada Rabu malam juga melaporkan pembuat mobil yang berbasis di Gaydon itu berusaha untuk mengumpulkan dana, mengatakan ada dua pesaing utama, termasuk satu terkait dengan dana Saudi dan satu lagi dengan dana investasi yang berbasis di Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x