ZONA PRIANGAN - Senjata HIMARS yang berhasil meledakkan sejumlah objek militer Rusia, ada rencana akan diarahkan ke wilayah Krimea.
Juru bicara Direktorat Intelijen di Kementerian Pertahanan Ukraina, Vadim Skibitskiy mengatakan, Krimea merupakan target sah untuk diledakkan dengan HIMARS.
Vadim Skibitskiy muncul di saluran TV 1+1 mengeluarkan pernyataan, sistem roket peluncuran ganda 142 HIMARS dan M270 MLRS mampu menjangkau Krimea.
Baca Juga: Rusia Bikin Kejutan Lepaskan Rudal dari Kapal Selam di Laut Hitam Menghancurkan Kota Vinnytsia
Kiev melihat Semenanjung Krimea telah menjadi pusat pergerakan semua peralatan dan senjata yang berasal dari Federasi Rusia menuju wilayah pendudukan di Ukraina.
Menurut Vadim Skibitskiy, sekelompok perangkat keras militer, amunisi, dan bahan-bahan saat ini terkonsentrasi di Krimea.
Dari Krimea pula pasokan senjata dikirim ke prajurit Vladimir Putin yang berada di garis depan pertempuran.
Baca Juga: NATO Pasok M270 MLRS Membuat Serangan Balik Tentara Ukraina Makin Gencar, Pertahanan Rusia Kewalahan
Untuk itu, Ukraina dapat menggunakan sistem roket peluncuran ganda 142 HIMARS dan M270 MLRS buatan Amerika Serikat untuk menyerang Krimea.
Skibitskiy menambahkan, Kiev juga berusaha menyerang kapal perang Armada Laut Hitam Moskow, yang ditempatkan di Krimea.
"Diketahui kapal perang Kremlin digunakan untuk meluncurkan rudal jelajah dan oleh karena itu menjadi target penghancuran," ungkapnya yang dikutip rt.com.
Baca Juga: Pasukan Rusia Menunggu Kekalahan, Cuma Bisa Bertahan di Kotak Pil Beton dari Serangan Himars Ukraina
Ancaman Skibitskiy itu datang sehari setelah Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov mengumumkan bahwa Kiev telah menerima sistem MLRS M270 pertamanya.
Pejabat itu tidak merinci apakah sistem telah dikerahkan di medan perang, atau dari mana tepatnya mereka tiba. Sebelumnya, London telah berjanji untuk memasok setidaknya tiga sistem dari jenis tersebut.
142 dan M270 secara efektif adalah dua varian dari sistem yang sama. Tracked M270 tidak memiliki mobilitas seperti HIMARS berbasis truk, namun membawa dua kali tabung peluncuran 277mm – 12 berbanding enam.
Namun, sistem tersebut tidak memiliki jangkauan yang diperlukan untuk langsung menyerang Semenanjung Krimea Rusia.
Sistem tersebut, bagaimanapun, dapat dilengkapi dengan modul Army Tactical Missile System (ATACMS) untuk meluncurkan rudal yang lebih berat, dengan jangkauan hingga 300 kilometer (186 mil).***