Volodymyr Zelensky Menghadapi Pengkhianatan, Puluhan Pejabat Ukraina Cenderung Mendukung Invasi Rusia

- 18 Juli 2022, 17:16 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menemui para pejuang Kiev.*
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menemui para pejuang Kiev.* /Volodymyr Zelensky/Facebook

ZONA PRIANGAN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mulai mencium ada ketidakberesan pada aparat dalam pemerintahannya.

Ada kecenderungan, beberapa aparat dalam pemerintahan Volodymyr Zelensky justru membela kepentingan Rusia.

Menghadapi kenyataan seperti itu, Volodymyr Zelensky langsung bersih-bersih di jajarannya. Tidak tanggung-tanggung dia memecat 60 pejabat.

Baca Juga: Paranormal Baba Vanga Sudah Ramalkan Kehancuran Uni Soviet, Memicu Konflik Rusia dengan Ukraina

Para pejabat yang dipecat mantan komedian itu, sebagian besar berasal dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan Kantor Kejaksaan.

Selama ini, para pejabat yang dipecat ditempatkan di wilayah pendudukan yang dikendalikan Moskow. Dalam perjalanannya mereka melawan Kiev.

Volodymyr Zelensky mengungkapkan, kasus makar terhadap pemerintah Kiev jumlahnya cukup banyak, mencapai 651 perkara.

Baca Juga: Jet Antonov An-12 Milik Ukraina yang Diduga Mengangkut Senjata Meledak di Lereng Gunung Dekat Kota Kavala

Kasus dugaan pengkhianatan berujung pada pemecatan kepala dinas keamanan domestik negara dan jaksa penuntut negara, lapor Express.

Pemecatan pada hari Minggu terhadap Ivan Bakanov, kepala dinas keamanan, dan Jaksa Agung Iryna Venediktova - yang memimpin upaya untuk menuntut kejahatan perang Rusia - dan banyaknya kasus pengkhianatan mengungkapkan tantangan besar infiltrasi Rusia.

Zelensky berkata: "Berbagai kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara menimbulkan pertanyaan yang sangat serius kepada para pemimpin yang relevan. Setiap pertanyaan ini akan menerima jawaban yang tepat."

Baca Juga: Kepala Tentara Amerika Ini Jadi Rebutan Prajurit Rusia tapi James Vasquez Justru Kembali Bertempur di Ukraina

Pengkhianatan juga dilakukan beberapa kepala daerah Ukraina, karena menginginkan kekuasaan sebagian dari mereka akhirnya mendukung pasukan Vladimir Putin.

Editor: Parama Ghaly

Sumber: eXpresi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x