ZONA PRIANGAN - Saat Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Iran, tidak menurunkan tensi serangan pasukan Kremlin ke Ukraina.
Rudal Moskow kembali berjatuhan di sejumlah kota dan desa Ukraina. Serangan paling parah terjadi di Kramatorsk Provinsi Donetsk.
Kantor Kepresidenan Ukraina melaporkan, dalam 24 jam terakhir ada dua warga sipil tewas dan 15 orang lainnya luka-luka.
"Rudal yang jatuh di Kramatorsk menghantam bangunan perumahan lima lantai," kata gubernur regional Pavlo Kyrylenko dalam komentar yang disiarkan televisi.
Walau tidak ada kematian, Layanan Darurat Ukraina mengatakan di Telegram bahwa 10 orang terluka, lima di antaranya dirawat di rumah sakit.
Darah segar menodai beton di dekatnya saat apartemen di setidaknya dua lantai terbakar. Setelah serangan itu, pecahan peluru ditempatkan di tumpukan kecil di dekat taman bermain yang kosong.
Baca Juga: Tentara Ukarina Berani Menyerang Krimea, Moskow Akan Hancurkan Kiev hingga Tidak Bisa Dipulihkan
“Tidak ada seorang pun di sini. Semuanya hancur,” Halyna Maydannyk, penghuni salah satu apartemen yang terbakar, mengatakan kepada The Associated Press.
“Siapa yang tahu mengapa mereka melakukan ini? Kami semua hidup dengan damai,” ujar Halyna.
Penduduk Kramatorsk, Mykola Zavodovskyi dan Tetiana Zavodovska, berdiri dengan perban di luar rumah sakit setempat.
Baca Juga: Komandan Chechnya Sebut NATO Kalah, Pasukan Vladimir Putin Akan Merebut Kiev dan Menaklukan Warsawa
Mereka mengatakan mendengar benturan keras dan pergi ke balkon mereka untuk menyelidiki. Kemudian semuanya meledak dan jendela pecah.
“Mungkin, itu adalah roket, dan mungkin dijatuhkan oleh pasukan Rusia,” kata mereka kepada AP.
Serangan itu terjadi tak lama setelah Kyrylenko sebelumnya melaporkan empat serangan Rusia lainnya di Kramatorsk dan mendesak warga sipil untuk mengungsi.
“Infrastruktur kota-kota dihancurkan secara metodis oleh serangan rudal, dan penduduk sipil, yang terputus dari kebutuhan pokok, paling menderita,” Kyrylenko yang dikutip Aljazeera.
Pasukan Ukraina di darat di timur berjuang untuk mempertahankan wilayah yang menurun di bawah kendali mereka.***