Ayah dari salah satu tentara yang ditangkap mengatakan kepada The Insider bahwa mereka telah ditahan selama lebih dari sebulan.
Dia yakin para penculik adalah militan yang didukung Moskow dan memahami kondisi di 'penjara' yang mengerikan.
Baca Juga: Dua Pilot Top Rusia Tewas Tertembak HIMARS, Sudah 82 Kolonel Kebanggaan Moskow Gugur di Ukraina
“Beberapa lubang, siksaan dan sejenisnya. Ini yang dikatakan orang-orang yang datang dari sana," tuturnya.
Pada saat yang sama, pria itu mencatat bahwa para prajurit tidak ingin bergabung dengan pasukan Vladimir Putin ke garis depan.
"Mereka tidak lagi ingin sampai ke leher mereka dalam darah teman dan petugas dekat mereka," jelasnya.
Sang ayah berkata bahwa putranya menandatangani kontrak sebelum dimulainya perang yang dikobarkan Kremlin.
Setelah itu perintah datang untuk 'operasi khusus' tetapi mereka diberitahu bahwa mereka tidak akan terlibat dalam permusuhan karena mereka tidak memiliki pelatihan tempur.
Setidaknya 234 tentara Rusia dari unit militer yang berbeda ditahan di Luhansk, dengan banyak di ruang bawah tanah dan garasi, tulis Mirror.