Putra pria itu dan rekan-rekannya dari unit militer Sakhalin mengajukan penolakan mereka untuk berpartisipasi pada 8 Juli.
Dia kemudian memberi tahu ayahnya bahwa dia telah dipanggil untuk bertemu dengan seorang jenderal sebelum dibawa ke ruang bawah tanah dan dipaksa untuk bekerja membongkar gudang.
Tentara itu dilaporkan mengatakan 'Refuseniks' diberi pilihan untuk kembali ke unit mereka atau pergi ke unit lain, tetapi mereka harus kembali ke garis depan.
Pria itu mengatakan putranya berhenti berkomunikasi pada 19 Juli.***