Rusia-Ukraina Perang Jarak Dekat di Lysychansk, Tentara Cantik Ini Justru Menangkap Prajurit Vladimir Putin

- 1 Agustus 2022, 11:30 WIB
Selama bertempur melawan pasukan Vladimir Putin, tentara cantik ini merasa kangen dengan anak-anaknya.*
Selama bertempur melawan pasukan Vladimir Putin, tentara cantik ini merasa kangen dengan anak-anaknya.* /Iryna Terehovych/

ZONA PRIANGAN - Iryna Terehovych, merupakan tentara wanita yang dimiliki Ukraina. Dia berada di garis melawan pasukan Vladimir Putin.

Ibu tiga anak itu ditempatkan pada pertempuran di Lysychansk wilayah Luhansk. Suara bom dan desingan peluru sudah tidak asing bagi Iryna Terehovych.

Dia sudah biasa bertempur dengan separatis Donbass dukungan Moskow. Iryna Terehovych bertugas di militer Ukraina sudah lebih dari 10 tahun.

Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Butuh Waktu 12 Jam untuk Membantai Prajurit Chechnya, 333 Orang Tewas Sia-sia

Pertempuran pertama yang dia jalani, yakni di Desa Shirokino tahun 2016. Di desa itu pula dia bertemu dengan calon suaminya, seorang pejuang Kiev juga.

Saat pasukan Kremlin melakukan invasi ke Ukraina, Iryna Terehovych ditarik dalam pertempuran yang lebih besar di Lysychansk.

Iryna Terehovych mengaku merasakan takut tapi bagaimana pun itu yang harus dilawan. Musuh utama prajurit, menurut dia, adalah melawan rasa takut.

Baca Juga: Hotel Tempat Persembunyian Tentara Vladimir Putin di Enerhodar Meledak Dihantam Rudal Ukraina

Iryna Terehovych menggambarkan, pertempuran di Lysychansk itu sangat dekat dengan pasukan Rusia. Karena begitu dekatnya, dia sering mendapat tawanan tentara Moskow yang menyerah.

Dia berkata: "Kami berada dalam pertarungan langsung, Rusia terlalu dekat. Mereka sangat dekat sehingga [kami] bahkan menangkap beberapa pejuang musuh."

Diungkapkan Iryna Terehovych, sebenarnya tentara Ukraina kalah jumlah dengan pasukan Vladimir Putin. Perbandingannya 1 lawan 5.

Baca Juga: Tentara dari Angkatan Darat ke-49 Rusia dalam Posisi Berbahaya, Pejuang Kiev Lanjutkan Serangan ke Kherson

Lebih mengerikan lagi saat pasukan Rusia mengerahkan jet tempur. Sangat sulit untuk menembak pesawat musuh dengan senjata sederhana.

Dia mengklaim unitnya paling takut dengan "penerbangan Rusia" karena tidak banyak yang bisa mereka lakukan untuk menghentikan pesawat yang menghantam beberapa kali sehari.

Dia berkata: "Sulit untuk menanggung, secara moral, tetapi semua orang kami hebat. Mereka optimis. Mereka banyak bercanda dan [kami] memperlakukan satu sama lain dengan sangat baik."

Baca Juga: 200 Tentara Bayaran Grup Wagner Tewas, Mereka Terkepung oleh Pejuang Kiev di Gym Kota Kadiivka

Terehovych dan unitnya diberikan cuti untuk mengunjungi keluarga mereka, lapor Express.

Dia memiliki dua putri dewasa dan seorang putra berusia empat tahun. Dia mengatakan sulit berada jauh dari anak-anaknya selama pertempuran.

Dia berkata: "Sangat sulit untuk hidup seperti itu. Sangat sulit untuk menggabungkan pekerjaan dengan anak-anak dan keluarga. Sulit karena saya tidak melihat mereka, mereka tumbuh tanpa saya, dan saya tidak bisa melihat itu."

Baca Juga: Pertahanan Rusia Jebol, Lapangan Terbang Militer di Klimovo Dekat Belarus Meledak Terkena Serangan Roket

Dia menambahkan: "Saya ingin mereka hidup di negara yang damai, tidak takut untuk tumbuh atau keluar. Saya ingin mereka hidup di negara yang adil, negara yang demokratis."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x