Dengan mengacu pada kisah Orpheus, Rushdie mengatakan dia percaya bahwa kita tidak putus asa.
"Bahkan setelah Orpheus tercabik-cabik, kepalanya yang terpenggal, mengambang di sungai Hebrus, terus bernyanyi, mengingatkan kita bahwa lagu lebih kuat dari kematian," paparnya.
"Kita bisa menyanyikan kebenaran dan menyebut para pembohong. Kita bisa berdiri dalam solidaritas dengan rekan-rekan kita di garis depan dan memperbesar suara mereka dengan menambahkan suara kita sendiri."
Dia mengatakan pertempuran tidak hanya di medan perang. "Kisah yang kita jalani juga merupakan wilayah yang diperebutkan," tegasnya.***