ZONA PRIANGAN – Suasana panas masih menyelimuti kawasan Taiwan. China masih memberi tekanan, bahkan mengancam melenyapkan pasukan Amerika Serikat (AS) jika terlibat urusan Taiwan.
China bisa memulai perang kapan saja. Beijing telah menempatkan kapal selam yang tidak jauh dari kawasan Taiwan.
Penempatan pasukan Angkatan Laut dengan alasan melanjutkan latihan perang. Sementara pengeraha jet tempur China pun berulang melintasi wilayah udara Taiwan.
Kapal selam China dalam posisi siap menenggelamkan kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang kuat.
Diketahui kapal selam tipe-039C Yuan penuh dengan senjata, termasuk rudal supersonik
Penempatan kapal selam baru bagian dari pembangunan China yang sedang berlangsung, lapor Naval News.
Baca Juga: Dua Kapal Selam Rusia Akhirnya Kabur Setelah Dikejar Kapal Perang Inggris di Laut Utara, Norwegia
Kapal baru mulai beroperasi pada bulan Juli dan menampilkan sejumlah perkembangan teknologi dari model sebelumnya.
Ini termasuk sirip baru – struktur seperti menara yang melekat pada lambung kapal – dengan fitur siluman yang membuat kapal selam lebih sulit untuk dideteksi.
Bagian atasnya memiliki punggungan miring yang membentang di sepanjang itu yang menyerupai badan pesawat tempur siluman dan dapat mengurangi penampang radar ketika berada di permukaan.
Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya
Ada spekulasi bahwa sirip itu mungkin juga menampung sistem senjata baru, tulis The Sun.
Type-039C Yuan memiliki sistem propulsi baru yang disebut Air Independent Power yang memungkinkan mesin dieselnya mengisi ulang baterainya tanpa harus muncul ke permukaan.
Hal ini memungkinkan kapal selam non-nuklir untuk tetap berada di bawah permukaan lebih lama dan menghindari deteksi.
Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya
China telah membuat perbaikan besar dalam armada kapal selamnya, khususnya seri Yuan, dan pada tahun 2015 model sebelumnya mengintai kapal induk AS USS Ronald Reagan di lepas pantai Jepang.
Pada saat itu dikhawatirkan kapal China berhasil tetap tidak terdeteksi oleh Angkatan Laut AS.***