Serangan ke Krimea Ditandai Ledakan, 30.000 Warga Mulai Mengungsi Melewati Jembatan Selat Kerch ke Rusia

- 17 Agustus 2022, 21:41 WIB
Rekaman dari stasiun kereta Simferopol mengungkapkan kerumunan besar orang yang menunggu untuk meninggalkan Krimea.*
Rekaman dari stasiun kereta Simferopol mengungkapkan kerumunan besar orang yang menunggu untuk meninggalkan Krimea.* /Ukrainian media/

ZONA PRIANGAN - Serangan ke objek militer Krimea yang memicu ledakan besar, membuat penduduk setempat panik dan mengungsi ke Rusia.

Jembatan di Selat Kerch kini dipenuhi kendaraan dengan nomor polisi Rusia meninggalkan Krimea setelah terjadi ledakan berturut-turut.

Diperkirakan ada 30.000 orang berusaha melarikan diri dari Krimea. Antrean panjang kencdaraan terlihat di Jembatan Krimea.

Baca Juga: Wilayah Rusia Mendapat Serangan Mengejutkan, Kremlin: Ada Upaya Memasuki Akses Secara Tidak Sah

Namun, Pejabat Rusia justru menutup jembatan penyebarangan itu, karena khawatir ada serangan susulan yang mengeincar Jembatan Krimea.

Rekaman dari dalam Krimea menunjukkan antrean panjang lalu lintas yang tidak bergerak di jalan menuju penyeberangan Selat Kerch sepanjang 11 mil.

Sementara itu, rekaman dari stasiun kereta api Simferopol – di pusat Krimea – mengungkapkan kerumunan besar orang menunggu dengan barang bawaan yang berat.

Baca Juga: Pesawat Pembom Jarak Jauh Tu-22M3 Rusia Gempur Wilayah Odessa Ukraina, Perang di Donetsk Makin Brutal

Sebuah kereta api dan sub-stasiun listrik di Krimea utara rusak dalam serangan itu, di jalur yang melintasi Mykolaiv yang diduduki pasukan Vladimir Putin.

Pihak berwenang Rusia di wilayah tersebut dilaporkan mengatakan sebuah kereta penumpang telah dihentikan karena kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara tersebut.

Pada Selasa pagi, depot amunisi di dekat Dzhankoi meledak, dalam serangan yang diyakini dilakukan oleh pasukan khusus Ukraina, lapor Express.

Baca Juga: Pertahanan Pasukan Vladimir Putin Makin Lemah, Wilayah Militer Krimea Makin Mudah Terkena Ledakan

Baik pejabat Kremlin dan Ukraina mengakui bahwa target militer telah meledak, tetapi Ukraina belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengatakan pagi ini (Rabu) bahwa asap telah dilaporkan naik dari dekat Pangkalan Udara Gvardeyskoye, juga di Krimea.

Dikatakan dua daerah yang ditargetkan adalah rumah bagi dua lapangan udara militer Moskow yang paling penting di wilayah tersebut, dan persimpangan kereta api memainkan peran penting dalam memasok operasi Rusia di Ukraina selatan.

Baca Juga: Korea Utara Kemungkinan Akan Memberi Dukungan untuk Donetsk, Denis Pushilin Kirim Surat ke Kim Jong Un

Kemenhan Inggris menambahkan bahwa komandan Rusia kemungkinan besar akan semakin khawatir dengan penurunan keamanan yang nyata di seluruh Krimea.

Ini mengikuti serangan udara di pangkalan udara Saki di sebelah barat semenanjung pada 9 Agustus, yang "hampir pasti" menyebabkan ledakan empat unit penyimpanan amunisi, serta penghancuran delapan jet tempur.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x