Serangan Ukraina ke Krimea Tidak Gunakan Taktik Rusia di Tahun 60-an, Isyaratkan Ada Sejumlah Ledakan Lagi

- 18 Agustus 2022, 17:14 WIB
Militer Ukraina bersiap menghancurkan Jembatan Krimea.*
Militer Ukraina bersiap menghancurkan Jembatan Krimea.* /RIA /Konstantin Mikhalchevsky

Pernyataan itu muncul saat ia tampaknya mengisyaratkan bahwa Ukraina sedang dalam proses melakukan serangkaian tindakan sabotase di Krimea.

Sejak pekan lalu, dua lokasi terpisah di semenanjung Krimea telah diguncang ledakan dahsyat di lokasi militer yang digunakan untuk menyimpan amunisi, lapor rt.com.

Baca Juga: Unik, Komandan Pasukan Rusia Ditawan Anak Buahnya, Mayor Vasyura Sering Menembak Kaki Prajurit Moskow

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengakui yang terbaru, yang terjadi pada hari Selasa di dekat Desa Maisky Krimea utara, sebagai tindakan sabotase.

Kiev belum secara resmi mengklaim atas insiden tersebut, tetapi banyak pejabat Ukraina mengisyaratkan bahwa inilah masalah dalam perang.

“Saya tentu setuju dengan Kemenhan Rusia, yang memprediksi lebih banyak insiden semacam ini dalam dua, tiga bulan ke depan. Saya pikir kita mungkin melihat lebih banyak dari itu terjadi,” katanya.

Baca Juga: Bos Group Wagner, Yevgeny Prigozhin Kemungkinan Tewas Terkena Serangan HIMARS Ukraina di Popasna, Luhansk

Penasihat presiden Ukraina itu menyebut serangan klandestin yang diklaim sebagai "serangan balasan" yang sifatnya berbeda dari jenis aksi militer biasanya.

“Serangan balasan Ukraina terlihat sangat berbeda [dari Rusia]. Kami tidak menggunakan taktik tahun 60-an dan 70-an, abad terakhir,” klaimnya.

The Guardian menyatakan bahwa Podolyak mungkin secara diam-diam mengakui kegagalan Ukraina untuk mengumpulkan pasukan dan senjata untuk serangan balik yang sebenarnya terhadap pasukan Rusia di medan perang.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x