Sistem Rudal S-300 dan Uragan Rusia Menghancurkan 14 Wilayah di Donetsk, 6 Warga Sipil Tewas di Kharkiv

- 18 Agustus 2022, 20:11 WIB
Serangan HIMARS Ukraina menghantam gudang amunisi Rusia di Horlivka, wilayah Donetsk.*
Serangan HIMARS Ukraina menghantam gudang amunisi Rusia di Horlivka, wilayah Donetsk.* /Twitter /@Blue_Sauron•AABP

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin masih mendominasi pertempuran di wilayah Donetsk. Sebanyak 14 wilayah dihajar artileri berat prajurit Kremlin.

Hanya saja, rudal-rudal Moskow lebih banyak menyasar permukiman sipil. Polisi setempat sedang mengumpulkan bukti kejahatan perang Rusia.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ukraina melaporkan, penembakan yang dilakukan tentara Rusia belum berhenti.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Bantai 140 Tentara Batalyon Elit Ukraina, Puluhan Pejuang Kraken Turut Tewas

“Serangan musuh menggunakan rudal dan artileri terhadap 14 pemukiman di wilayah Donetsk," bunyi pernyataan Kemendagri Ukraina.

Menurut Kemendagri Ukraina, korban yang berjatuhan semuanya tercatat sebagai warga sipil. Polisi sedang mendokumentasikan kejahatan perang.

Pasukan Rusia dilaporkan menggunakan sistem rudal S-300, sistem roket peluncuran ganda Uragan dan Grad (MLRS), artileri, dan serangan udara.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Gunakan Rudal Presisi Tinggi Bantai 200 Tentara Legiun Asing Ukraina di Kota Nikolaev

Akibatnya, total 51 objek rusak, termasuk 40 rumah tinggal, gedung pemerintah, sekolah, mesin pertanian, hanggar, dan lembaga pemasyarakatan.

Penembakan Rusia juga terjadi di sebuah distrik perumahan di Kota Kharkiv dan menewaskan enam orang serta melukai 16 lainnya, menurut seorang pejabat setempat.

Dikutip Express, Gubernur regional Oleh Synehubov mengatakan serangan itu menghantam Distrik Saltivka.

Baca Juga: Bos Group Wagner, Yevgeny Prigozhin Kemungkinan Tewas Terkena Serangan HIMARS Ukraina di Popasna, Luhansk

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan itu, dengan mengatakan: "Ini adalah serangan licik dan sinis terhadap warga sipil tanpa pembenaran."

"Itu menunjukkan ketidakberdayaan penyerang. Kami tidak bisa memaafkan. Kami akan membalasnya," kata Volodymyr Zelensky.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x