Baca Juga: Sebuah Kapal Militer China Berlabuh di Pelabuhan Sri Lanka Meskipun Ada kekhawatiran dari India
Berbicara pada hari Rabu setelah kantor Bachelet mengumumkan akan merilis laporan tersebut, Zhang Jun, duta besar China untuk PBB di New York, mengatakan Beijing telah mengatakan kepadanya bahwa pihaknya "sangat menentang" penilaian hak asasi manusia.
"Yang disebut masalah Xinjiang adalah kebohongan yang sepenuhnya dibuat-buat dari motivasi politik dan tujuannya jelas untuk merusak stabilitas China dan untuk menghalangi pembangunan China," kata Zhang kepada wartawan.
Dia mengatakan Bachelet seharusnya tetap "independen" dan tidak menyerah pada "tekanan politik" dari negara-negara Barat.
Baca Juga: PT HPM Memperluas Jaringan dengan Meresmikan Diler Honda Kumala Cikampek, Jawa Barat
Bachelet dan kantornya telah berulang kali menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa laporan itu tertunda adalah karena telah dikirim ke Beijing terlebih dahulu untuk mendapatkan komentar, seperti yang biasa terjadi pada laporan semacam itu.
Namun Zhang menyatakan bahwa China belum melihat laporan itu, dan "sepenuhnya menentang" itu.
"Itu hanya merusak kerja sama antara PBB dan negara anggota. Ini benar-benar mencampuri urusan dalam negeri China," katanya.
Bachelet bersikeras bahwa dialog dengan Beijing tidak berarti "memaafkan, mengabaikan, atau menutup mata".***