Pasokan Senjata dari NATO Terlambat, Serangan Balasan Tentara Ukraina ke Kherson Bisa Berbulan-bulan

- 6 September 2022, 17:17 WIB
Penduduk Kherson menjalani pemeriksaan keamanan saat mereka mengunjungi kantor kementerian dalam negeri untuk menyerahkan dokumen dan memperoleh kewarganegaraan Rusia.*
Penduduk Kherson menjalani pemeriksaan keamanan saat mereka mengunjungi kantor kementerian dalam negeri untuk menyerahkan dokumen dan memperoleh kewarganegaraan Rusia.* /Reuters /Alexander Ermochenko

Moskow membantah kemajuan militer apa pun oleh pasukan Ukraina selama awal serangan balik pekan lalu, dengan mengatakan banyak tentara Kiev tewas dan terluka.

Tidak mungkin bagi Al Jazeera untuk secara independen mengkonfirmasi klaim yang dibuat oleh kedua belah pihak.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Ingin Istirahat Mengurangi Keterlibatan di Perang Ukraina, Pukulan bagi Vladimir Putin

Pihak berwenang Rusia mengatakan situasi tenang di sekitar pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina selatan setelah inspektur PBB mengatakan telah kehilangan kekuatan eksternal lagi.

Tiga ledakan kuat terdengar di Enerhodar, kota yang terikat jam malam di mana pabrik itu berada, tetapi tidak ada rincian kerusakan dan korban, kata kantor berita resmi Rusia TASS, Senin.

Pasukan Ukraina melakukan dua upaya untuk mengerahkan tim penyerang di sekitar kota, katanya, seraya menambahkan bahwa mereka menggunakan drone, artileri berat, dan sistem peluncuran roket.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin dari Unit Militer Abkhazia Menyerah, Pejuang Kiev Terus Menggempur Kherson

Saluran listrik eksternal utama terakhir terputus, meskipun saluran cadangan tetap menyediakan pasokan listrik ke jaringan, kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Hanya satu dari enam reaktor yang tetap beroperasi.

Pasukan Moskow merebut pabrik itu tak lama setelah Presiden Vladimir Putin mengirim pasukannya melintasi perbatasan pada 24 Februari.

Pabrik itu telah menjadi titik fokus konflik. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas penembakan, yang telah menimbulkan kekhawatiran akan bencana nuklir.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah