ZONA PRIANGAN - Saat proklamasi Raja Charles III dibacakan dan tembakan salut bergema dari kastil di Kota Tua Edinburgh, sekelompok kecil pengunjuk rasa mulai mengolok-olok.
Upacara yang berasal dari berabad-abad yang lalu, seorang pejabat pemerintah mengenakan jubah upacara merah berdiri di atas alas batu di luar Katedral St Giles dan membacakan proklmasi.
Dia kemudian menyatakan "God Save the King" dan orang banyak meneriakkan kalimat itu kembali.
Baca Juga: Tiga Pertandingan Liga Premier Inggris Ditunda Jelang Pemakaman Ratu Elizabeth II
Connor Beaton, seorang pria berusia 26 tahun mengenakan t-shirt bertulisakan "Skotlandia lain adalah mungkin". Dia menangkupkan kedua tangannya di sekitar mulutnya dan mulai mencemooh sekeras yang dia bisa.
Sementara pengunjuk rasa lainnya membawa spanduk bertuliskan "Sekarang Republik" dan "Republik Kami untuk Masa Depan Demokratis".
Polisi menangkap seorang wanita setelah mengangkat tulisan tangan bertuliskan:"Pers*tan Imperialisme. Hapuskan monarki".
Baca Juga: Rakyat Inggris Akan Mengheningkan Cipta Selama Satu Menit Untuk Ratu Elizabeth II Pada Hari Minggu
Di Skotlandia, kematian Ratu Elizabeth II telah menyebabkan momen refleksi nasional di negara yang tengah gelisah itu. Ada kekaguman terhadap monarki dan mereka merasa kematiannya menandai penutupan sebuah bab yang panjang.