Network
ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin terancam akan dibunuh oleh para sekutunya, terutama di lingkaran jenderal, jika dia berani menggunakan nuklir untuk menyerang Ukraina dan NATO.
Para jenderal kemungkinan besar menolak perintah Vladimir Putin untuk meluncurkan serangan nuklir, kata Profesor Peter Duncan di UCL School of Slavonic and East European Studies (SSEES).
Menurut Profesor Peter Duncan, ancaman senjata nuklir itu cuma gertakan Vladimir Putin yang semakin terisolasi.
Dukungan terhadap Putin mulai menurun setelah Pemimpin Kremlin itu memerintahkan kebijakan tak populer, dengan mengirimkan 300.000 pria Rusia ke medan perang Ukraina.
"Jadi Putin kemungkinan akan dibunuh oleh sekutunya sendiri sebelum dia memiliki kesempatan untuk meluncurkan serangan nuklir," kata Duncan.
Saat ini ketegangan meningkat ketika Moskow memulai referendum palsu yang kemungkinan akan melihat sebagian besar wilayah Ukraina dianeksasi oleh Rusia.
Putin dan sekutunya telah menyuarakan serangkaian ancaman terselubung terhadap Ukraina dan Barat, mengklaim bahwa mereka dapat menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah yang dicaplok secara ilegal.
"Putin terisolasi dari kenyataan dan kemungkinan akan dibunuh sebelum dia bisa menarik pelatuk nuklirnya," tegas Duncan kepada Express.
Putin telah membuat serangkaian kesalahan sejak dia melancarkan invasi ke Ukraina. Dia meremehkan keinginan rakyat Ukraina untuk melawan dan bantuan NATO.
Jika Vladimir Putin menyerukan serangan nuklir, baik di Ukraina atau di Barat, dia harus melalui komandan militernya.
Di bagian atas daftar itu adalah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov.
"Tidak ada jaminan bahwa mereka akan mematuhi perintah Putin," pungkas Profesor Peter Duncan.***
