Separatis Luhansk Pro-Moskow Menolak Perintah Vladimir Putin, Pilih Meletakkan Senjata Menyerah

- 9 Oktober 2022, 17:02 WIB
Prajurit Luhansk mengatakan pasukan dibiarkan tanpa peralatan untuk berperang.*
Prajurit Luhansk mengatakan pasukan dibiarkan tanpa peralatan untuk berperang.* /Twitter /@visegrad24

ZONA PRIANGAN - Vladmir Putin menghadapi masalah besar ketika separatis Luhansk menolak perintah Kremlin untuk maju perang.

Separatis Luhansk pro-Moskow yang selama ini melawan tentara Ukraina memutuskan untuk meletakkan senjata mereka.

Belakangan terungkap, separatis Luhansk enggan beperang di luar wilayah Luhansk. Mereka mengesampingkan pertempuran, misalnya di Donetsk.

Baca Juga: Ngeri, Rusia Bakal Lakukan Perang Tanpa Aturan Sebagai Balasan Terhadap Serangan di Jembatan Kerch

Pemberontakan separatis Luhansk, menjadi pukulan terbaru Vladimir Putin yang sedang menghdapi masalah sumber daya manusia.

Seperti diketahui, Vladimir Putin menginstruksikan mobilisasi parsial, mengirimkan wajib militer ke perang Ukraina karena mulai kehabisan tentara.

Seorang tentara Luhansk berteriak kepada komandannya: "Para perwira semuanya telah menjadi penjarah sejak hari pertama. Mereka membawa barang-barang ke sini dengan truk. Kamu siapa? Kapten dari Luhansk?"

Baca Juga: Lumba-lumba Militer Rusia Gagal Menjaga Jembatan Kerch, Pasukan Vladimir Putin dalam Bahaya

"Kamu tidak tahu itu?! Truk itu dulu datang ke sini dengan peralatannya! Dan kita tidak pernah berlibur tidak sekali pun dalam tujuh bulan!"

Prajurit Luhansk meletus: "[Tidak jelas] harus ditembak. Semuanya dari pertempuran... [tidak jelas] ... Berapa banyak mobil baru yang dibawa ke sini. Lihat apa yang kita kendarai."

"Kenapa kamu tidak mengemudikan itu? Ayo ambil sendiri Lanos. Dasar bodoh!"

Baca Juga: Jembatan Kerch Runtuh, Warga Krimea Panik Stok Bensin Tinggal 2 Bulan, Sembako Dibatasi 3 Kilogram

Para prajurit Luhansk berteriak: "Kami tidak akan pergi ke tempat lain. Anda dapat menembak kami.

"Hubungi kantor kejaksaan di Rusia. Telepon mereka dan biarkan mereka datang. Biarkan mereka datang. Kami tidak akan pindah dari sini."

Penolakan pasukan untuk mengobarkan perang memberikan pukulan lain bagi Vladimir Putin yang pasukannya telah menderita kerugian besar di wilayah Kharkiv.

Baca Juga: Tayangan Video Mengerikan, Beberapa Mobil Terperangkap Ledakan dan Kobaran Api di Jembatan Kerch Krimea

Dalam serangan balasan yang mengejutkan, pasukan Ukraina telah maju hampir 31 mil ke wilayah yang dikuasai Rusia, kata Staf Umum Militer.

“Beberapa unit musuh menderita kerugian yang signifikan,” kata Staf Umum militer dalam pembaruan perang yang dikutip Express.

Ukraina merebut kembali kota-kota di wilayah Kherson yang jatuh di bawah pendudukan Rusia pada hari-hari awal perang.

Baca Juga: Vladimir Putin Ulang Tahun ke-70, Ukraina Mengejek dengan Mengirim Video Ledakan Jembatan Kerch Krimea

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memposting video di akun media sosialnya untuk memuji tentara karena merebut kembali Kota Kharkiv di Balakliya.

"Perintah terpenuhi. Pasukan pendudukan Rusia telah ditarik," kata salah satu tentara dalam video, saat mereka berdiri di atas sebuah gedung, di samping bendera Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x