Kebijakan Migran AS-Meksiko Membuat Beberapa Pasangan Venezuela Terpaksa Berpisah

- 15 Oktober 2022, 16:37 WIB
Migran Venezuela, diusir dari AS, dan dikirim kembali ke Meksiko lewat 'Title 42', berdiri di luar kantor Center for Integral Attention to Migrants (CAIM) di Ciudad Juarez, Meksiko 14 Oktober 2022.
Migran Venezuela, diusir dari AS, dan dikirim kembali ke Meksiko lewat 'Title 42', berdiri di luar kantor Center for Integral Attention to Migrants (CAIM) di Ciudad Juarez, Meksiko 14 Oktober 2022. /REUTERS/Jose Luis Gonzalez

"Saya sendirian di negara di mana saya tidak memiliki siapa pun untuk membantu saya," kata Angelica Ramirez, yang telah melakukan perjalanan selama dua bulan bersama suaminya, sebelum memasuki kota perbatasan Texas, El Paso, Senin, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Ramirez mengatakan, suaminya diizinkan tinggal di Amerika Serikat, sementara dia dipulangkan pada hari Kamis, sebuah langkah yang dia sebut "tidak bisa dijelaskan".

Baca Juga: Dari Mulai Tidur di Gua Hingga Menjadi 'Pewaris Revolusi', Siapakah Xi Jinping?

"Dia adalah satu-satunya teman saya, satu-satunya bantuan saya, satu-satunya dukungan saya," kata Ramirez, menahan air mata dalam sebuah wawancara di dekat tembok perbatasan di Ciudad Juarez, yang merasa gundah bagaimana bisa pulang ke Venezuela tanpa memiliki sepeser uang dan hp.

Ramirez mengatakan, dua putranya yang masih berusia 2 dan 8 tahun, tetap tinggal di Venezuela.

Jutaan warga Venezuela telah meninggalkan negaranya menuju Amerika Selatan dalam beberapa tahun terakhir, untuk memperbaiki hidup karena negaranya dirusak oleh koruptor sehingga ekonomi sulit dan terjadi pergolakan politik.

Baca Juga: Inilah Beberapa Alasan Kenapa Keberadaan Jembatan Kerch Begitu Penting bagi Rusia

Mereka yang melakukan perjalanan via darat menuju Amerika Serikat menggunakan rute yang sulit melalui Amerika Tengah dan kemudian ke Meksiko.

Gretchen Kuhner, direktur kelompok advokasi untuk migran perempuan di Meksiko, mengatakan situasi saat ini di perbatasan AS-Meksiko kacau balau.

Banyak kelompok advokasi mengatakan mereka kecewa dengan perubahan di bawah kebijakan baru yang membedakan secara tidak adil berdasarkan kebangsaan dan memperluas penggunaan perintah pengusiran AS yang membatasi akses suaka.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x