Sebanyak 162 Ilmuwan China di Laboratorium Nuklir AS Diburu untuk Mengembangkan Rudal Hipersonik Tiongkok

- 19 Oktober 2022, 11:00 WIB
Lusinan ilmuwan kembali ke China dengan rahasia nuklir AS yang berharga.
Lusinan ilmuwan kembali ke China dengan rahasia nuklir AS yang berharga. /ITAR-TASS News Agency/ ITAR-TASS News Agency

Sekitar 80 persen yang kembali direkrut ke kursus pengembangan Beijing, termasuk Program Seribu Talenta (TTP) yang terkenal.

Los Alamos bertugas merancang hulu ledak nuklir AS dan memastikan keamanan cadangan nuklirnya.

Baca Juga: Kremlin Menghantam Kyiv dengan Drone Buatan Iran, Podolyak Mendesak agar Rusia Dikeluarkan dari Forum G20

Menurut laporan itu, seorang ilmuwan diberikan hibah $ 20 juta oleh pemerintah AS untuk mengembangkan "hulu ledak penetrasi dalam" dan diberi izin keamanan Top Secret hanya untuk kembali ke China dan bergabung dengan TTP.

Peneliti lain kembali dan akan mengajukan paten untuk "hulu ledak tembus ultra-tebal".

Penulis laporan Greg Levesque mengatakan kepada Telegraph: "Tidak ada yang bersifat ad hoc. Apa yang telah dibentuk oleh pemerintah China adalah sebuah sistem.

Baca Juga: Warga Hiroshima Berdoa untuk Perdamaian, Takut Terjadinya Perlombaan Senjata Nuklir

"Sistem itu dibangun untuk memberi insentif kepada orang-orang agar membuat keputusan untuk pergi ke AS, pergi ke Inggris, belajar, belajar, dan kemudian ada manfaat finansial dan reputasi untuk benar-benar kembali [ke China].

"Mereka punya nama untuk sistemnya, itu adalah strategi talenta superpower. Sistem itu tidak hanya merekrut talenta, tetapi juga mengirim talenta baru ke luar negeri."

Mr Levesque mengatakan dia "terpesona" oleh berapa banyak ilmuwan Los Alamos telah kembali ke China.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah