ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu mengumumkan darurat militer di empat wilayah pendudukan di sebagian Ukraina yang diklaim Rusia sebagai miliknya.
Walaupun Rusia secara sepihak mencaplok dan tidak sepenuhnya mengontrol salah satu dari empat wilayah yakni Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia, memberlakukan darurat militer, seolah-olah mereka adalah wilayah Rusia.
Undang-undang yang diajukan Putin, sejak tahun 2002, tidak pernah digunakan dan hanya dapat diterapkan jika Rusia menghadapi agresi atau "ancaman agresi langsung".
Baca Juga: Rumania Menjadi Negara dengan Konsumsi Listrik per Kapitanya Terendah di Uni Eropa
Berikut adalah beberapa kemungkinan konsekuensi dari keputusan Putin soal darurat militer di empat wilayah di Ukraina yang dirangkum oleh ZonaPriangan.com dari Reuters.
Mobilisasi pasukan
Darurat militer di Rusia secara otomatis memerlukan mobilisasi pasukan secara umum atau sebagian. Namun, mobilisasi parsial telah terjadi di Rusia dan telah diperluas ke wilayah-wilayah pendudukan, sehingga tidak jelas apakah lebih banyak orang akan dipanggil.
Di bawah darurat militer, pihak berwenang akan memiliki kekuatan untuk memberlakukan langkah-langkah untuk "memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata Rusia" dan "pertahanan teritorial" akan dilakukan.
Vitaliy Kim, gubernur wilayah Mykolaiv di Ukraina selatan, mengatakan dia yakin keputusan Putin memungkinkan Rusia "memobilisasi orang-orang kami yang tersisa" di wilayah pendudukan.