Perang Rusia-Ukraina : Darurat Militer Menunjukkan Ukraina Tidak Ingin Bergabung dengan Rusia

- 21 Oktober 2022, 05:42 WIB
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi rumah yang dihancurkan oleh serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kramatorsk, Ukraina 29 Juli 2022.
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi rumah yang dihancurkan oleh serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kramatorsk, Ukraina 29 Juli 2022. /Press service of the Donetsk Regional Military Administration/Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat mengatakan Kamis bahwa penetapan darurat militer oleh Presiden Vladimir Putin di wilayah Ukraina yang dianeksasi menunjukkan klaimnya bahwa orang-orang ingin bergabung dengan Rusia adalah sebuah kebohongan.

"Presiden Putin mengambil alih wilayah-wilayah ini dengan mengklaim ada warga di wilayah ini yang begitu putus asa mencari perlindungan dari Ukraina, sehingga mereka ingin bergabung dengan Rusia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.

"Sekarang Putin, saya pikir, memperlihatkan kebohongannya lewat pengumuman darurat militer," tambahnya.

Baca Juga: Inilah Jenis Drone Kamikaze yang Digunakan oleh Rusia untuk Membombardir Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, 19 Oktober 2022 menandatangani sebuah dekrit yang menyatakan darurat militer di Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson mulai Kamis, 20 Oktober 2022.

Lalu, Putin juga mengumumkan pembentukan dewan koordinasi di bawah pemerintahan Rusia. Dewan ini dibentuk untuk memenuhi semua tujuan yang diperlukan yang muncul dalam operasi militer khusus Rusia.***

 

Editor: Toni Irawan

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x