Network
ZONA PRIANGAN - Pemerintah Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi baru terhadap jenderal dan entitas Iran atas penggunaan pesawat tak berawak buatan Iran dalam serangan Rusia ke Ukraina, kata empat diplomat dan seorang pejabat Prancis mengatakan pada Rabu.
Ukraina telah melaporkan serangkaian serangan dari Rusia dengan menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa minggu terakhir. Sementara Iran membantah telah memasok drone ke Rusia, dan Kremlin belum berkomentar.
Para ahli sanksi dari 27 anggota Uni Eropa setuju untuk memasukkan tiga jenderal dan pabrikan drone Shahed serta mencantumkan empat lainnya dalam pertemuan pada hari Rabu. Ini akan disampaikan kepada duta besar nasional pada pertemuan yang dijadwalkan sore hari.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina : Darurat Militer Menunjukkan Ukraina Tidak Ingin Bergabung dengan Rusia
"Pada pertanyaan drone, memang ada daftar baru yang sedang dipersiapkan dan harus diadopsi selama seminggu," kata seorang pejabat kepresidenan Prancis kepada wartawan ketika diminta untuk mengkonfirmasi daftar baru tersebut, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Dua diplomat mengatakan, Shahed Aviation Industries, yang memproduksi drone, akan terdaftar, bersama dengan dua jenderal senior dan Korps Pengawal Revolusi Iran Brigadir Jenderal Saeed Aghajani, yang mengawasi program drone Iran, dan dijatuhi sanksi pada awal minggu lalu oleh Amerika Serikat.
Sanksi, berupa pembekuan aset dan larangan bepergian, mengikuti sanksi sebelumnya pada pekan ini yang menargetkan 15 kelompok dan organisasi yang terkait dengan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa di negara itu.
Baca Juga: Inilah Jenis Drone Kamikaze yang Digunakan oleh Rusia untuk Membombardir Ukraina
Pemerintah Uni Eropa memiliki waktu hingga Kamis pagi untuk memutuskan apakah akan menyetujui sanksi baru, tujuannya adalah untuk menyetujui paket tersebut sebelum para pemimpin berkumpul di Brussel untuk pertemuan puncak yang dimulai hari ini, kata para diplomat.
