Pasukan Vladinmir Putin Mundur, Kherson Tanpa Bendera Rusia, Pejabat Ukraina: Hati-hati Itu Bisa Jebakan

- 4 November 2022, 14:58 WIB
Asap mengepul di atas gedung pemerintahan Kherson pro-Rusia setelah terkena tembakan rudal HIMARS Ukraina.*
Asap mengepul di atas gedung pemerintahan Kherson pro-Rusia setelah terkena tembakan rudal HIMARS Ukraina.* /RIA/

ZONA PRIANGAN - Mundurnya pasukan Vladimir Putin dari Kherson masih abu-abu. Foto yang beredar secara online, menunjukkan gedung administrasi di Kherson tidak lagi mengibarkan bendera Rusia.

Namun tentara Ukraina yang kini sudah mengepung wilayah Kherson justru lebih hati-hati menghadapi kondisi seperti itu.

Pejuang Kiev khawatir apa yang digambarkan foto itu sebagai disinformasi dari Moskow, alias musuh sedang memasang jebakan.

Baca Juga: Dituduh Sebagai Sarang Setan, Ukraina Akan Menggunakan VAMPIRE untuk Menghadapi Serangan Pasukan Rusia

Juru bicara komando militer selatan Ukraina, Natalia Humeniuk mengatakan belum yakin pasukan Kremlin mundur dari Kherson.

Dalam komentar yang disiarkan televisi dia berkata: "Ini bisa menjadi manifestasi dari provokasi tertentu, untuk menciptakan kesan bahwa permukiman ditinggalkan, aman untuk memasukinya, sementara mereka bersiap untuk pertempuran jalanan."

Sementara Pejabat Rusia melaporkan bahwa Kremlin diperkirakan akan menarik kembali pasukannya dari tepi barat Sungai Dnipro di Kherson.

Baca Juga: Terungkap Alasan Invasi Vladimir Putin, Ternyata Dia Melihat Banyak Setan di Ukraina, Didukung Gereja Ortodoks

Warga sipil di daerah itu telah disarankan untuk melarikan diri dari daerah itu untuk menjaga mereka tetap aman.

Pada laporan ini, tokoh senior di Moskow tidak memberikan komentar tetapi pejabat di Kiev dan Barat tetap skeptis tentang informasi tersebut.

Menurut Pemerintah Ukraina dan analis militer di Barat, Kiev khawatir bahwa alih-alih mundur, Rusia membuat jebakan.

Baca Juga: Setelah Bom Kotor, Rusia Menuduh Ukraina Gunakan Senjata Nyamuk untuk Menghabisi Prajurit Vladimir Putin

Wakil administrator sipil Kherson yang diangkat Rusia berbicara dalam sebuah wawancara pada hari Kamis dengan Solovyov Live, outlet berita pro-Kremlin.

Kirill Stremousov berkata: "Kemungkinan besar unit kami, tentara kami, akan berangkat ke tepi kiri (timur)."

Wilayah ini termasuk ibu kota Kherson yang menandai satu-satunya wilayah utama yang telah direbut dan dikuasai oleh pasukan Rusia sejak awal konflik pada bulan Februari.

Baca Juga: Takut Dibunuh Taliban, Mantan Pasukan Komando Afghanistan Tergoda Bergabung Grup Wagner Perang di Ukraina

Daerah itu mencakup satu sisi bendungan di seberang Sungai Dnipro yang mengatur pasokan air untuk mengairi Krimea, daerah yang telah diduduki Rusia selama delapan tahun.

Terlepas dari komentar Stremousov, Rusia sebelumnya membantah penarikan pasukan dari wilayah tersebut.

Namun, nada tampaknya telah berubah pada Kamis malam ketika Stremousov mengatakan, "Kita harus mengambil beberapa keputusan yang sangat sulit sekarang."

Baca Juga: Dua Teroris Bantai Tentara Rusia yang Sedang Latihan Senjata Api di Pangkalan Militer Belgorod

"Apa pun strategi kami, dan beberapa orang mungkin takut untuk mengenali sesuatu," ucapnya yang dikutip Express.

"Tapi bagi saya sangat penting untuk mencoba mengatakan saat ini - Orang-orang, tolong pergi ke tepi timur. Anda akan berada di posisi yang jauh lebih aman," tambahnya.

Stremousov menyatakan harapannya bahwa "kami tidak akan meninggalkan Kherson" tetapi menambahkan: "Ini akan menjadi pukulan besar tidak hanya dalam hal citra kita semua, tetapi pukulan besar. untuk orang-orang yang bisa tinggal di sini."***

 

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x