Prajurit itu berkata: "Sepertinya Rusia akan meninggalkan semua ini." Ibunya berkata: "Apakah kamu yakin? Anda yakin mereka tidak akan melupakan Anda di sana? ”
Prajurit DPR itu berkata: “Siapa tahu. Hari ini, kami membakar amunisi. Semua amunisi terbakar. Itu berkilau, berkedip, saya bahkan tidak bisa menjelaskannya.
“Di tempat lain, mereka juga meledakkan dan membakar amunisi. Pada dasarnya, mereka menghancurkan amunisi," ujarnya yang dikutip Express.
“Omong kosong macam apa ini? Jelaskan logika ini kepada saya: menyerah 60 kilometer, dan kemudian mencoba menjatuhkan mereka dari sini lagi."
"Aku hanya tidak tahu. Ini adalah kebodohan total. Kami sudah meninggalkan 100 km, mungkin 150 km, dan 60 km lagi untuk ditinggalkan," tutur tentara DPR itu.***