Formula Perdamaian ala Zelensky Dipaparkan di KTT G20 dan Menyamakan Kemenangan di Kherson dengan D-Day

- 17 November 2022, 09:56 WIB
Volodymyr Zelensky berpartisipasi dalam upacara pengibaran bendera di pusat Kherson, pada hari Senin. Pada hari Selasa, dia mempresentasikan di depan para pemimpin dunia dengan formula perdamaiannya untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Volodymyr Zelensky berpartisipasi dalam upacara pengibaran bendera di pusat Kherson, pada hari Senin. Pada hari Selasa, dia mempresentasikan di depan para pemimpin dunia dengan formula perdamaiannya untuk mengakhiri perang di Ukraina. /Ukrainian Presidential Press Office/UPI

ZONA PRIANGAN - Presiden Volodymyr Zelensky tak datang langsung ke KTT G20 di Bali, Indonesia, namun dia memaparkan apa yang disebut formula perdamaian Ukraina sebelum para pemimpin dunia berkumpul di Bali, pada hari Selasa.

Zelensky mengatakan, bahwa merebut kembali Kherson dari pasukan Kremlin baru-baru ini adalah D-Day mereka, dan bahwa "sekarang adalah waktu ketika perang destruktif Rusia harus dan dapat dihentikan."

Pemimpin masa perang negara Eropa Timur berbicara pada pertemuan puncak G20 melalui tautan video sehari setelah melakukan kunjungan mendadak ke kota Kherson, pusat administrasi Oblast Kherson, salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diklaim oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dianeksasi dalam perangnya yang berlangsung hampir sembilan bulan.

Baca Juga: Rudal Buatan Rusia Menghantam Przewodow Polandia, Kremlin Membantah Meluncurkannya

Pasukan Ukraina minggu lalu mampu merebut kembali kota itu dari mundurnya pasukan Rusia, dan Zelensky mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa kemenangan militer itu mengingatkan pada pertempuran sebelumnya yang mendahului berakhirnya perang, seperti invasi Sekutu ke Normandia, Prancis, yang menandai awal dari akhir Nazi Jerman selama perang dunia kedua.

“Inilah yang kami rasakan sekarang,” katanya, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 15 November 2022.

Zelensky mengatakan pada KTT bahwa karena "kemenangan akan menjadi milik kita" mereka harus menerapkan "formula perdamaian" untuk menyelamatkan ribuan nyawa Ukraina dan mencegah destabilisasi global lebih lanjut.

Baca Juga: AS Pukul Rusia dengan Sanksi Baru Buntut dari Pencaplokan Moskow terhadap 4 Wilayah Ukraina

Perebutan kembali Kherson terjadi ketika pihak yang bertikai mengomentari potensi pembicaraan damai, dan Zelensky menegaskan kembali Selasa bahwa Ukraina tidak boleh diminta untuk berkompromi dengan "hati nurani, kedaulatan, wilayah, dan kemerdekaannya."

"Dan jika Rusia mengatakan ingin mengakhiri perang ini, biarkan ia membuktikannya dengan tindakan," katanya.

Proposal yang disajikan Zelensky mencakup 10 syarat yang perlu ditangani untuk mengakhiri perang, dimulai dengan memastikan keamanan nuklir dan radiasi di fasilitas tenaga Ukraina, termasuk pembangkit nuklir terbesar di Eropa, tempat pasukan Rusia berpangkalan sejak awal perang.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Kritik Lapin sebagai Komandan Militer, Hakim Rusia Ditembak dalam Sebuah Upaya Pembunuhan

Ini juga menyerukan perluasan jumlah pelabuhan Ukraina yang diizinkan untuk mengekspor bahan makanan di bawah perjanjian yang ditengahi PBB yang telah membuat jutaan ton biji-bijian meninggalkan negara itu sejak musim panas dalam upaya membatasi kerawanan pangan yang diperparah oleh perang.

Masalah lain termasuk memastikan pasokan energi Ukraina, pembebasan semua tahanan dan pemulangan puluhan ribu warga Ukraina yang dideportasi secara paksa ke Rusia dan pemulihan integritas teritorial Ukraina.

Empat syarat terakhir termasuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas kejahatan perang, menerapkan proyeksi lingkungan, upaya konkret untuk mencegah eskalasi pertempuran, dan terakhir, konfirmasi bahwa perang telah berakhir.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Zelensky mengatakan rencananya dapat dieksekusi dengan cepat, dengan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kondisi mulai dari beberapa hari hingga paling lama sebulan.

"Ini akan menyelamatkan ribuan nyawa. Ini akan memulihkan validitas hukum internasional. Ini akan merevitalisasi arsitektur keamanan. Ini akan mengembalikan stabilitas global, yang tanpanya dunia akan menderita," katanya.

"Intinya, inilah tujuan kerja sama negara-negara jujur ​​di dunia dan jika Rusia menentang formula perdamaian kami, Anda akan melihat bahwa Rusia hanya menginginkan perang," paparnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x