Video lain dari serangan itu menunjukkan beberapa mayat di tengah reruntuhan sementara petugas penyelamat berusaha untuk campur tangan.
Serangan itu, yang dilakukan dengan roket HIMARS, melenyapkan bekas resor dan kompleks hotel di sebelah sebuah gereja di kota yang dikenal sebagai Pemberhentian Pemburu, yang telah diubah menjadi barak tentara Rusia.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Sulit Menang Lawan Pejuang Kiev, Kecuali Mereka Menggunakan Senjata Nuklir
Penduduk setempat mengatakan sekitar 200 orang Rusia tewas dalam serangan itu. Beberapa sumber mengklaim lebih dari 300 tewas.
Yang terluka dilaporkan dibawa ke Krimea untuk perawatan medis, karena rumah sakit setempat sudah penuh.
Ivan Fedorov, Walikota Melitopol, mengatakan di saluran Telegramnya: "Menurut perkiraan awal, sekitar 200 penjajah telah dipanggang."
Baca Juga: Menghindari Kejaran Pejuang Kiev, Pasukan Vladimir Putin Mundur dari Kota Mykhailivka Menuju Krimea
"Orc yang terluka (Rusia) segera dibawa ke rumah sakit Krimea, karena sudah cukup tempat di rumah sakit Melitopol," ujar yang dikutip Express.
Ledakan lain dilaporkan terjadi di daerah lain yang diduduki Rusia seperti Krimea di kota-kota termasuk Sevastopol dan Simferopol.
Vladimir Putin mengeluarkan ancaman terselubung, memperingatkan setiap serangan terhadap wilayah yang dikuasai Rusia akan ditanggapi dengan tanggapan militer dengan segala cara Rusia.