Tentara Ukraina Lakukan Serangan Brutal di Kota Melitopol, 10 Ledakan HIMARS Tewaskan 200 Prajurit Rusia

- 14 Desember 2022, 19:27 WIB
Serangan Ukraina menghancurkan barak Rusia di Kota Melitopol yang diduduki.*
Serangan Ukraina menghancurkan barak Rusia di Kota Melitopol yang diduduki.* /BALITSKYEV/

ZONA PRIANGAN - Pasukan Volodymyr Zelensky menggunakan HIKMARS melakukan serangan brutal terhadap barak militer Rusia di Kota Melitopol.

Dampak serangan tentara Ukraina itu dilaporkan menewaskan 200 prajurit Vladimir Putin. Laporan lain, jumlah tentara yang tewas mencapai 300 orang.

Namun otoritas pro-Moskow menyebutkan serangan mendadak pejuang Kiev di Kota Melitopol hanya menewaskan dua tentara dan melukai 10 lainnya.

Baca Juga: Jean Claude Van Damme Semula Membela Vladimir Putin, Kini Berbalik Arah Mendukung Perjuangan Ukraina

"Sistem pertahanan udara menghancurkan dua rudal, empat mencapai target mereka," kata Yevgeny Balitsky, gubernur yang ditunjuk Kremlin untuk bagian pendudukan wilayah Zaporizhzhia, di Telegram.

Dia menambahkan bahwa "pusat rekreasi" tempat orang makan telah dihancurkan dalam serangan Ukraina dengan rudal HIMARS.

Sementara video yang beredar di media sosial, menunjukkan bagaimana dahsyatnya ledakan yang ditimbulkan oleh rudal HIMARS.

Baca Juga: Terus Mendapat Tekanan Tentara Ukraina, Pasukan Vladimir Putin Kemungkinan Kabur dari Wilayah Luhansk

Terdengar sebanyak 10 ledakan merobohkan infrastruktur militer milik Moskow. Rekaman yang diambil di tempat kejadian menunjukkan markas militer dilalap api yang dahsyat.

Video lain dari serangan itu menunjukkan beberapa mayat di tengah reruntuhan sementara petugas penyelamat berusaha untuk campur tangan.

Serangan itu, yang dilakukan dengan roket HIMARS, melenyapkan bekas resor dan kompleks hotel di sebelah sebuah gereja di kota yang dikenal sebagai Pemberhentian Pemburu, yang telah diubah menjadi barak tentara Rusia.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Sulit Menang Lawan Pejuang Kiev, Kecuali Mereka Menggunakan Senjata Nuklir

Penduduk setempat mengatakan sekitar 200 orang Rusia tewas dalam serangan itu. Beberapa sumber mengklaim lebih dari 300 tewas.

Yang terluka dilaporkan dibawa ke Krimea untuk perawatan medis, karena rumah sakit setempat sudah penuh.

Ivan Fedorov, Walikota Melitopol, mengatakan di saluran Telegramnya: "Menurut perkiraan awal, sekitar 200 penjajah telah dipanggang."

Baca Juga: Menghindari Kejaran Pejuang Kiev, Pasukan Vladimir Putin Mundur dari Kota Mykhailivka Menuju Krimea

"Orc yang terluka (Rusia) segera dibawa ke rumah sakit Krimea, karena sudah cukup tempat di rumah sakit Melitopol," ujar yang dikutip Express.

Ledakan lain dilaporkan terjadi di daerah lain yang diduduki Rusia seperti Krimea di kota-kota termasuk Sevastopol dan Simferopol.

Vladimir Putin mengeluarkan ancaman terselubung, memperingatkan setiap serangan terhadap wilayah yang dikuasai Rusia akan ditanggapi dengan tanggapan militer dengan segala cara Rusia.

Baca Juga: Pejuang Kiev Hancurkan Markas Tentara Bayaran Grup Wagner di Kadivka, Ratusan Prajurit Vladimir Putin Tewas

Terlepas dari ancaman tersebut, pasukan Ukraina telah memutuskan untuk merebut kembali semua wilayah yang hilang, termasuk Krimea yang direbut Rusia pada tahun 2014.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x