Dalam studi ini, para peneliti melihat angka kematian akibat virus corona dan faktor makanan di seluruh dunia.
Analisis mereka mengungkapkan bahwa Bulgaria, Yunani, dan Rumania, negara-negara di mana kubis sangat populer, memiliki angka kematian yang lebih rendah.
Baca Juga: Mungkinkah Ini Penampakan Monster Loch Ness Terbaru?
Seperti dipublikasikan di BioMed Central, baru-baru ini, para peneliti menjelaskan, bahwa walaupun ini sulit untuk
membandingkan sistem kesehatan dengan laporan kematian di seluruh negara Eropa.
Namun faktanya, Bulgaria, Yunani, dan Rumania memiliki angka kematian yang sangat rendah.
Hal ini bisa juga dikaitkan dengan faktor makanan di mana kubis (Rumania) dan susu fermentasi (Bulgaria dan Yunani) adalah makanan sehari-hari di negara-negara terebut.
Baca Juga: Para Ilmuwan Sedih, Beruang Kutub Akan Hilang pada Tahun 2100
Perlu diketahui bahwa susu fermentasi dikenal sebagai penghambat alami ACE.
“Turki, negara yang tampaknya juga memiliki angka kematian rendah, ternyata juga mengkonsumsi banyak kubis dan produk susu fermentasi,” menurut para peneliti dalam jurnal BioMed Central.
Penemuan ini meningkatkan harapan mengenai kaitan yang mungkin antara risiko virus corona dan makanan, namun para peneliti menekankan bahwa masih diperlukan banyak riset. ***