Sapi Bersendawa Bisa Meningkatkan Gas Metana di Atmosfer Bumi

- 1 Agustus 2020, 23:25 WIB
Gas metana 28 kali lebih kuat dibandingkan karbondioksida dalam menjebak panas di atmosfer Bumi.*/Sky News
Gas metana 28 kali lebih kuat dibandingkan karbondioksida dalam menjebak panas di atmosfer Bumi.*/Sky News /

ZONA PRIANGAN – Jumlah gas metana di atmosfer meningkat secara besar-besaran antara tahun 2000 dan 2017, hal ini menurut para peneliti diyakini bisa meningkatkan pemanasan global hingga empat derajat Celsius di akhir abad ini.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa kenyataan ini bisa berbahaya untuk kemanusiaan, bisa memicu meningkatnya bencana alam karena gangguan ekologis yang pada gilirannya menyebabkan kelaparan dan migrasi massal.

Data saat ini, emisi metana secara global pada 2017 atmosfer Bumi menyerap hampir 600 juta ton gas metana, ini 28 kali lebih kuat dibanding karbondioksida yang mampu menjebak panas lebih dari 100 tahun.

Baca Juga: Madonna Menyuarakan Teori Konspirasi Mengenai Pandemi Covid-19

Emisi tahunan meningkat sebesar 9%, sama dengan dua kali total emisi negara Jerman per tahun menurut para peneliti Proyek Karbon Global, sebuah inisiatif yang dipimpin oleh ilmuwan Universitas Stanford Dr Rob Jackson.

Ternyata tidak hanya bahan bakar minyak bumi dan gas alam yang mengendalikan emisi selama ini.

Namun, peternakan sapi menjadi penyumbang utama polusi gas metana terutama pada saat sapi mencerna makanannya.  

Baca Juga: Sepuluh Orang Meninggal Setelah Minum Sanitiser dengan Air

"Emisi dari sapi dan hewan ruminansia lainnya hampir sebesar metana dari industri bahan bakar fosil,” kata Dr Jackson seperti dikutip laman Sky News, baru-baru ini.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x