Network
ZONA PRIANGAN - Pada hari Sabtu lalu, terjadi insiden ketegangan antara Cina dan Taiwan ketika Cina mengadakan latihan militer di sekitar wilayah tersebut.
Sebanyak 71 pesawat militer Cina telah melintasi garis tengah sensitif Selat Taiwan, dan mulai melakukan latihan di sekitar Taiwan sebagai tindakan protes terhadap pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Speaker DPR Amerika Serikat.
Latihan tiga hari ini diumumkan setelah Tsai kembali dari Amerika Serikat, dan diikuti oleh kecaman dari Beijing atas pertemuan Tsai dengan Speaker Kevin McCarthy di Los Angeles pada hari Rabu sebelumnya.
Baca Juga: Kapal Selam Nuklir USS Florida Beroperasi di Timur Tengah untuk Mempertahankan Keamanan Maritim
Cina menganggap Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan tidak pernah menolak penggunaan kekuatan untuk mempertahankan pulau itu. Pemerintah Taiwan sangat menentang klaim Cina atas wilayah mereka.
Pengumuman Beijing ini juga datang hanya beberapa jam setelah Cina menerima kunjungan dari para pemimpin senior Eropa.
Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan mereka telah memulai patroli kesiapan tempur dan latihan "Joint Sword" di sekitar Taiwan, dan mengatakan sebelumnya bahwa latihan tersebut akan diadakan di Selat Taiwan serta di wilayah utara, selatan, dan timur Taiwan "sebagaimana direncanakan".
Baca Juga: Tiga Anak Terpisah dari Keluarga oleh Otoritas Rusia: Dianiaya dan Dibuang di Kamp Musim Panas
"Ini adalah peringatan serius untuk pasukan separatis kemerdekaan Taiwan dan kolusi kekuatan eksternal, serta provokasi, dan ini adalah tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah nasional," kata Komando Teater Timur Tentara Cina dalam sebuah pernyataan, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
