Konflik Rusia-Ukraina Mendorong Kenaikan Belanja Militer Eropa Terbesar Sejak Perang Dingin

- 24 April 2023, 14:48 WIB
Anggota pasukan Ukraina dari brigade serbu ke-3 Angkatan Bersenjata Ukraina, menembakkan howitzer D30 di garis depan, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di dekat kota Bakhmut, Ukraina, 23 April 2023.
Anggota pasukan Ukraina dari brigade serbu ke-3 Angkatan Bersenjata Ukraina, menembakkan howitzer D30 di garis depan, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di dekat kota Bakhmut, Ukraina, 23 April 2023. /REUTERS/Sofiia Gatilova

"Akibatnya, kita dapat memperkirakan pengeluaran militer di Eropa Tengah dan Barat untuk terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan," tambahnya.

Pengeluaran militer Ukraina meningkat 640% pada 2022, peningkatan tahunan terbesar yang tercatat dalam data SIPRI yang mencakup periode sejak tahun 1949, di mana jumlah itu tidak termasuk jumlah besar bantuan militer keuangan yang diberikan oleh Barat.

SIPRI memperkirakan bahwa bantuan militer ke Ukraina dari Amerika Serikat menyumbang 2,3% dari total pengeluaran militer AS pada tahun 2022. Meskipun Amerika Serikat adalah pengeluar teratas di dunia, pengeluarannya secara keseluruhan hanya meningkat sedikit dalam nilai riil.

Baca Juga: Serangan Kelompok Wagner di Bakhmut: Perang Paling Mematikan di Eropa Pasca Perang Dunia II

Sementara itu, pengeluaran militer Rusia tumbuh sekitar 9,2%, meskipun SIPRI mengakui angka-angka tersebut "sangat tidak pasti mengingat semakin tidak transparannya otoritas keuangan" sejak perang di Ukraina dimulai.

"Perbedaan antara rencana anggaran Rusia dan pengeluaran militer sebenarnya pada 2022 menunjukkan bahwa invasi Ukraina telah memakan biaya yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan oleh Rusia," kata Lucie Beraud-Sudreau, Direktur Program Pengeluaran Militer dan Produksi Senjata SIPRI.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x