Krisis Sudan Memburuk: 72 Jam Gencatan Senjata Diperpanjang, Tetapi Kekerasan Masih Terjadi

- 28 April 2023, 07:16 WIB
Orang-orang melewati mobil dan bangunan yang rusak di pasar pusat selama bentrokan antara Pasukan Pendukung Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum Utara, Sudan 27 April.
Orang-orang melewati mobil dan bangunan yang rusak di pasar pusat selama bentrokan antara Pasukan Pendukung Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum Utara, Sudan 27 April. /REUTERS/ Mohamed Nureldin Abdallah

ZONA PRIANGAN - Dua faksi yang bertikai di Sudan mengumumkan pada Kamis, 28 April 2023 bahwa mereka akan memperpanjang perjanjian gencatan senjata selama 72 jam, namun kekerasan kembali terjadi di ibu kota Khartoum dan wilayah barat Darfur. Amerika Serikat menyatakan bahwa pelanggaran gencatan senjata sangat mengkhawatirkan.

Ratusan orang telah meninggal dan puluhan ribu orang telah melarikan diri selama dua minggu terakhir konflik antara pasukan militer dan rivalnya, pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Keduanya telah menggulingkan pemerintah sipil dalam kudeta Oktober 2021, tetapi sekarang terjebak dalam perang kekuasaan yang telah menggagalkan transisi menuju demokrasi yang didukung internasional dan mengancam untuk mengganggu kawasan yang rapuh.

Baca Juga: Krisis Sudan: Pertempuran Sengit Meletus Kembali Meski Ada Gencatan Senjata 72 Jam

Militer pada hari Rabu mengatakan mereka setuju untuk gencatan senjata baru selama tiga hari hingga Minggu setelah yang lama berakhir pada Kamis malam. Pada hari Kamis, militer mengulangi bahwa mereka akan memperpanjang gencatan senjata dan mengatakan mereka akan menghormatinya secara sepihak.

Menanggapi untuk pertama kalinya, RSF mengatakan pada Kamis mereka juga menyetujui gencatan senjata selama 72 jam yang akan dimulai pada Jumat.

Kabar tersebut disambut baik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Afrika, blok perdagangan Afrika IGAD dan negara-negara yang disebut quad dari AS, Inggris, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Jutaan Orang Mengungsi Akibat Konflik Sudan: Negara Asing Berlomba-lomba Evakuasi Warganya

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x