Krisis Sudan Memburuk: 72 Jam Gencatan Senjata Diperpanjang, Tetapi Kekerasan Masih Terjadi

- 28 April 2023, 07:16 WIB
Orang-orang melewati mobil dan bangunan yang rusak di pasar pusat selama bentrokan antara Pasukan Pendukung Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum Utara, Sudan 27 April.
Orang-orang melewati mobil dan bangunan yang rusak di pasar pusat selama bentrokan antara Pasukan Pendukung Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum Utara, Sudan 27 April. /REUTERS/ Mohamed Nureldin Abdallah

"Mereka juga siap untuk terlibat dalam dialog menuju pembentukan gencatan senjata yang lebih tahan lama dan memastikan akses kemanusiaan tidak terhambat," kata mereka dalam pernyataan bersama, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Militer mengatakan mereka mengontrol sebagian besar wilayah Sudan dan sedang mengalahkan RSF yang dikerahkan di Khartoum di mana beberapa wilayah perumahan telah berubah menjadi zona perang.

Meskipun terjadi penurunan sementara dalam pertempuran sejak gencatan senjata pertama selama 72 jam dimulai, tetapi bom udara dan tembakan anti-pesawat terdengar pada Kamis di ibu kota dan kota-kota terdekat seperti Omdurman dan Bahri, kata saksi dan jurnalis Reuters.

Gedung Putih mengatakan mereka sangat prihatin dengan pelanggaran gencatan senjata. Mereka mengatakan situasi bisa memburuk setiap saat dan meminta warga AS untuk meninggalkan Sudan dalam waktu 24 hingga 48 jam.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah