FDA Melegalkan Tes Covid-19 Berbasis Air Ludah

- 17 Agustus 2020, 16:49 WIB
FDA mensahkan tes Covid-19 berbasis air liur yang tidak memerlukan peralatan tes.*/UPI
FDA mensahkan tes Covid-19 berbasis air liur yang tidak memerlukan peralatan tes.*/UPI /

ZONA PRIANGAN – Lembaga regulasi makanan dan obat Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan pengesahan penggunaan secara darurat kepada Yale School of Public Health untuk melakukan tes Covid-19 berbasis air ludah dengan memanfaatkan peralatan yang tersedia secara komersial.

Menurut FDA, tes ini menggunakan metode baru pemrosesan sampel air ludah, metode ini juga tidak membutuhkan beberapa jenis pengumpulan khusus swab, dan sampel bisa disimpan di wadah steril.

Ini adalah tes Covid-19 kelima yang disahkan menggunakan sampel-sampel air liur, lembaga ini mengatakan dalam rilisnya, tes berbasis air liur memiliki berbagai kelebihan dan data yang diajukan Yale sesuai dengan kriteria FDA untuk legalisasi darurat tes Covid-19.

Baca Juga: Mengisap Ganja Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

Sebagai tambahan untuk mengurangi kebutuhan swab di saluran hidung (nasal), yang pasokannya sedikit, tes berbasis air liur lebih nyaman untuk petugas, dan bisa dikumpulkan oleh orang yang dites dengan pengawasan lingkungan, juga bisa menurunkan kemungkinan risiko kepada petugas medis.

Tes ini juga tidak memerlukan tahap ekstraksi asam nukleat secara terpisah, yang pasokannya sangat terbatas.

"Kemampuan melakukan sebuah tes tanpa kit seperti itu, mempertinggi kapasitas untuk meningkatkan tes, juga menurunkan ketegangan dalam sumber daya yang ada, sebagai tambahan, metodologi yang disebut Saliva Direct ini telah disahkan dan legal untuk digunakan dengan kombinasi penggunaan reagen dan instrumen yang biasa,".

Baca Juga: Google Memberikan Trik untuk Membawa Dinosaurus ke Rumah, Begini Caranya

"Artinya tes ini bisa digunakan secara luas di dalam labortorium yang lebih komplek,” kata FDA dalam sebuah rilis yang dikutip laman UPI.com belum lama ini.

"Tersedianya fleksibilitas untuk memproses sampel air liur untuk tes infeksi Covid-19 ini, menandai dimulainya efisiensi dan menghindarkan kelangkaan komponen tes seperti reagen,” kata Komisioner FDA Dr. Stephen M. Hahn.

"Pensahan hari ini adalah contoh lain dari pekerjaan FDA dengan para pengembang tes untuk membawa teknologi yang sangat inovatif ke pasaran, sebuah upaya untuk meyakinkan akses tes bagi seluruh orang di Amerika,” tambahnya.

Baca Juga: Larangan Penggunaan WeChat di Amerika Serikat, Memutus Tautan Pengguna ke Keluarga di China

Menurut FDA, Sekolah Kesehatan Yale berencana menyediakan protokol Saliva Direct untuk laboratorium yang tertarik sebagai protokol “sumber terbuka”.

Ini berarti laboratorium yang berpartisipasi tidak perlu membayar untuk peralatan atau instruksi untuk melakukan tes Covid-19, dan selain juga menggunakan peralatan yang tersedia secara komersial menggunakan instruksi dari Yale.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x