Kremlin Mengakui Konflik sebagai Perang: Implikasinya bagi Rusia dan Ukraina

- 9 Juni 2023, 00:25 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan konferensi video untuk membahas masalah pertanian termasuk operasi ladang musim semi di Moskow, Rusia, 18 Mei 2023.
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan konferensi video untuk membahas masalah pertanian termasuk operasi ladang musim semi di Moskow, Rusia, 18 Mei 2023. /Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Selama lebih dari 15 bulan, Rusia telah terlibat dalam perang di Ukraina yang Kremlin menolak sebut sebagai perang - namun hal itu tengah berubah: Presiden Vladimir Putin semakin sering menggunakan kata "perang".

Ketika Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada tanggal 24 Februari tahun lalu, ia menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" - sebuah eufemisme yang sebagian besar dipegang oleh Kremlin, menteri Rusia, dan media negara, bahkan menciptakan akronim Rusia baru, yaitu "SVO".

Penyebutan konflik tersebut sebagai perang sebenarnya dilarang oleh undang-undang yang sangat luas bagi media Rusia segera setelah invasi tersebut. Media Rusia diperintahkan untuk tidak menggunakan kata "perang" - dan mereka yang melanggar perintah tersebut akan disensor atau ditutup.

Baca Juga: Perdebatan Memanas: Rusia Klaim Gagalkan Serangan Balik Ukraina

Namun, sebagai respons terhadap apa yang dikatakan Rusia sebagai serangan drone Ukraina yang besar di Moskow, Putin minggu lalu menggunakan kata "perang" empat kali terkait dengan Ukraina, menurut transkrip Kremlin dari pernyataannya.

"Tidak peduli apa yang kita katakan, mereka selalu mencari-cari kesalahan di Rusia, tetapi ini tidak benar: kita tidak memulai perang ini, saya mengulang, pada tahun 2014 - rezim Kyiv memulai perang di Donbas," kata Putin, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Pernyataan itu ditayangkan di slot mingguan yang paling penting di televisi negara Rossiya. Koresponden Kremlin, Pavel Zarubin, mengatakan kepada penonton bahwa Putin mengabdikan waktu yang signifikan untuk konflik tersebut di balik layar.

Baca Juga: Inilah Strategi Jitu Ukraina untuk Menggulingkan Pendudukan Rusia!

Konflik di Ukraina timur dimulai pada tahun 2014 setelah seorang presiden pro-Rusia digulingkan dalam Revolusi Maidan Ukraina dan Rusia menggabungkan Krimea dengan pasukan separatis yang didukung Rusia berperang melawan pasukan bersenjata Ukraina.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x