Dibalik Layar Pemberontakan Wagner: Kelemahan Putin Terkuak dalam Tantangan Baru

- 20 Juli 2023, 04:30 WIB
Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, berbicara di dalam markas pusat komando militer angkatan darat selatan Rusia di kota Rostov-on-Don, Rusia, dalam foto yang diambil dari video yang dirilis pada 24 Juni 2023.
Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, berbicara di dalam markas pusat komando militer angkatan darat selatan Rusia di kota Rostov-on-Don, Rusia, dalam foto yang diambil dari video yang dirilis pada 24 Juni 2023. /Press service of "Concord"/Handout via REUTERS/File Photo

Belarus mengatakan minggu lalu bahwa pejuang Wagner sedang melatih tentaranya di daerah latihan militer di sebelah tenggara Minsk.

Baca Juga: 30 Ribu Tentara Grup Wagner Tewas dalam Pertempuran Bakhmut, Yevgeny Prigozhin Ingin Perhatian Vladimir Putin

Prigozhin mengatakan dalam video bahwa para pejuangnya harus berperilaku baik terhadap penduduk setempat dan menyuruh mereka melatih tentara Belarus dan mengumpulkan kekuatan untuk "perjalanan baru ke Afrika".

"Dan mungkin kita akan kembali ke SMO (operasi militer khusus di Ukraina) pada suatu saat, ketika kita yakin bahwa kita tidak akan dipaksa untuk menghinakan diri," kata Prigozhin.

Wagner didirikan oleh Prigozhin dan Dmitry Utkin, mantan perwira pasukan khusus intelijen militer Rusia, GRU, sebagai cara bagi Rusia untuk terlibat dalam perang di negara-negara termasuk Suriah, Libya, dan Mali dengan kesanggupan untuk membantah keterlibatannya.

Baca Juga: Yevgeny Prigozhin: Wagner secara Praktis Mengepung Kota Bakhmut di Ukraina dengan Hanya Satu Jalan Tersisa

Wagner membantu Rusia menganeksasi Krimea pada tahun 2014, melawan militan Negara Islam di Suriah, beroperasi di Republik Afrika Tengah dan Mali, serta merebut kota Ukraina, Bakhmut, untuk Rusia awal tahun ini dengan kerugian yang signifikan di kedua belah pihak.

Prigozhin mengatakan bahwa pemberontakannya tidak bertujuan untuk menggulingkan Putin, tetapi untuk menyelesaikan masalah dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov.

Setelah pidato Prigozhin, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Utkin berbicara kepada para pejuang.

"Ini bukan akhir. Ini baru awal dari pekerjaan terbesar di dunia yang akan segera dilakukan," kata Utkin dalam bahasa Rusia.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah