Dikutip ZonaPriangan.com dari The Guardian yang merilis Reuters, Ang Rita juga dikenal sebagai "macan tutul salju" karena keterampilan memanjatnya.
"Dia adalah seorang bintang pendaki dan kematiannya merupakan kerugian besar bagi negara dan persaudaraan pendakian," kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.
Phurba Tshiring Sherpa, cucu dari Ang Rita Sherpa, menyalakan lilin di depan petinya di Kathmandu.
Baca Juga: Odading Mang Oleh Bikin Penasaran, Anjay Mau Jadi Iron Man Mirip Antrean Sembako Murah
Jenazah akan ditempatkan di Sherpa Gomba, atau situs suci, di Kathmandu, dan dikremasi pada hari Rabu menurut tradisi sherpa, kata Ang Tshering.
Banyak pendaki lain yang telah melampaui prestasi Ang Rita, dengan salah satu anggota komunitas mencetak rekor 24 pendakian.
Dia meninggalkan seorang putri dan dua putra.***