Dikatakan bahwa serangan terhadap USS Gravely adalah "sebagai pembalasan terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan sebagai dukungan dan solidaritas terhadap saudara-saudara kita di Jalur Gaza, dan sebagai tanggapan atas agresi Amerika-Inggris terhadap negara kita."
Baca Juga: Aksi Wisata Kontroversial Kota Jepang dengan Boneka Seks Seharga Rp44 Juta Menuai Kritik
Peringatan dari Houthi ini muncul di tengah ekspektasi bahwa Amerika Serikat akan segera menanggapi serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Amerika Serikat telah menyalahkan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak atas serangan hari Minggu, dan Presiden Joe Biden mengatakan kepada para wartawan pada hari Selasa bahwa dia telah memutuskan untuk memberikan tanggapan, tetapi tidak mengatakan apa tanggapannya.
Para pejabat Pertahanan AS pada hari Rabu mengatakan bahwa sebanyak 40 anggota militer AS telah melaporkan luka-luka mulai dari luka-luka hingga gegar otak akibat serangan akhir pekan tersebut. Setidaknya satu orang dilaporkan dalam kondisi kritis.
"Meskipun kami tidak berusaha untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, kami juga akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi pasukan kami, fasilitas kami, dan kepentingan kami," kata Sekretaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah konferensi pers pada hari Selasa.***