ZONA PRIANGAN - Seorang pria berusia 40 tahun dari Darbhanga, Bihar, meninggal dunia di Rumah Sakit Ram Manohar Lohia di Delhi kemarin setelah mengalami sengatan panas di tengah gelombang panas yang memecahkan rekor di ibu kota. Pria tersebut dirawat di rumah sakit pada Senin malam. Seorang dokter yang merawatnya mengatakan bahwa pria itu tinggal di ruangan tanpa pendingin udara atau kipas angin dan mengalami demam tinggi.
Suhu tubuhnya, menurut dokter, mencapai lebih dari 107 derajat Celsius—hampir 10 derajat di atas normal. Ini adalah kematian pertama akibat sengatan panas yang dilaporkan di Delhi musim panas ini.
Ibu kota negara sedang mengalami mimpi buruk musim panas dengan suhu yang memecahkan rekor, permintaan listrik yang sangat tinggi, dan krisis air yang melumpuhkan.
Baca Juga: Pengalaman Mencekam Pembawa Acara TV Saat Pingsan Akibat Gelombang Panas
Stasiun cuaca Mungeshpur di pinggiran kota mencatat suhu 52,9 derajat Celsius—tertinggi yang pernah tercatat di stasiun mana pun di negara ini.
Kantor cuaca kini menyelidiki apakah rekor tersebut disebabkan oleh kesalahan sensor atau faktor lokal.
M Mohapatra, direktur jenderal Departemen Meteorologi India, mengatakan dari 20 stasiun pemantau di Delhi, 14 mencatat penurunan suhu kemarin dan rata-rata suhu di seluruh kota berada di kisaran 45-50 derajat Celsius.
Baca Juga: 'Musim Panas yang Sangat Buruk': Perjuangan Eleni Myrivili Melawan Panas di Kota-kota dan Dampaknya
Dia menyebut stasiun Mungeshpur sebagai "outlier", dan catatannya perlu dikonfirmasi.