"Ada begitu banyak panas di Delhi sehingga siswa pingsan, beberapa jatuh sakit, dan beberapa mengalami dehidrasi. Para siswa menghadapi banyak kesulitan dalam panas ini. Kipas angin tidak berfungsi di institusi kami," kata Nidhi, seorang siswa yang hanya memberikan nama depannya.
Peralihan yang tidak biasa dari El Nino ke La Nina dan kurangnya angin yang membawa kelembapan, telah mengakibatkan pemanasan yang berkepanjangan, sehingga suhu mencapai rekor, kata Gufran Beig, profesor di Indian Institute of Science kepada Reuters.
Baca Juga: 'Musim Panas yang Sangat Buruk': Perjuangan Eleni Myrivili Melawan Panas di Kota-kota dan Dampaknya
El Nino adalah pemanasan perairan Pasifik yang biasanya disertai kondisi lebih kering di subbenua India, sedangkan La Nina ditandai oleh suhu yang sangat dingin di Samudra Pasifik.
"Kami menduga ini semua terkait dengan perubahan iklim," katanya kepada Reuters. Hujan ringan di bagian lain Delhi pada hari Rabu membawa sedikit kelegaan dan pejabat cuaca memperkirakan panas akan mereda akhir pekan ini di wilayah barat laut dan tengah India.
India menyatakan gelombang panas ketika suhu maksimum 4,5 hingga 6,4 derajat Celsius lebih tinggi dari biasanya dan gelombang panas parah ketika suhu lebih dari 6,5 derajat Celsius di atas normal.
Baca Juga: Berani Tantang Suhu Panas? Kenali Dampaknya pada Kesehatan dan Cara Mengatasinya
Pemerintah setempat membatasi pasokan air di Delhi dengan alasan kekurangan, dan memberlakukan denda sebesar 2.000 rupee atau sekitar Rp389 ribu bagi yang membuang-buang air, seperti mencuci mobil.
Pihak berwenang di negara bagian Bihar di timur India memerintahkan sekolah-sekolah ditutup hingga 8 Juni setelah laporan siswa pingsan di sebuah sekolah pemerintah.
Rekaman video oleh kantor berita ANI menunjukkan seorang gadis berbaring di bangku kelas sementara guru-guru menyiramkan air ke wajahnya dan mengipasinya dengan buku.